Suara.com - Seseorang biasanya mengoleskan deodoran di ketiak sebelum beraktivitas, tepatnya usai mandi pagi. Namun pernahkan Anda mempertimbangkan untuk memakai antiperspiran?
Deodoran dan antiperspiran sama-sama digunakan di ketiak, tetapi memiliki perbedaan besar. Dikutip dari Huffpost, antiperspiran bekerja untuk mengurangi keringat dan bau dari ketiak, sedangkan deodoran hanya membantu mengurangi bau.
Pilihan jenis produk yang akan digunakan sepenuhnya tergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi masing-masing orang.
Untuk waktu pemakaiannya sendiri, keduanya baik digunakan usai mandi pagi. Namun antiperspiran lebih disarankan dipakai di malam hari sebelum tidur.
Baca Juga: Deodoran Andalan Arya Saloka Terungkap, Warganet: Mau Beli Buat Suami Ah!
"Karena kita biasanya berkeringat lebih sedikit di malam hari, mengoleskannya di malam hari sering kali membantu meningkatkan kemanjuran," ujar S. Tyler Hollmig, MD , direktur bedah kulit dan direktur dermatologi laser dan kosmetik di The University of Texas di Austin, mengutip Livestrong.
Ini disebabkan karena kabanyakan antiperspiran berbahan dasar aluminium. Aluminium memblokir saluran keringat untuk mengurangi jumlah keringat yang mencapai permukaan kulit.
Saat antiperspiran diusapkan pada kulit yang bersih dan kering, garam aluminium bercampur dengan keringat untuk menyumbat kelenjar keringat.
Namun, jika dioleskan segera setelah mandi, ketika kulit masih lembap atau agak panas dan berkeringat karena air, garam aluminium akan bercampur dengan keringat sebelum masuk ke kulit. Ini membuat produk tidak bekerja efektif.
Nah, jika Anda menggunakan deodoran saat ini tetapi bermasalah dengan keringat yang terus keluar, bisa dipertimbangkan untuk beralih ke produk yang lebih kuat seperti antiperspiran.
Baca Juga: Harga Deodoran Prilly Latuconsina Terungkap, Bikin Heboh sekaligus Minder