Hindari Makan Berlebihan Saat Buka Puasa, Ini Alasannya

Sabtu, 24 April 2021 | 17:05 WIB
Hindari Makan Berlebihan Saat Buka Puasa, Ini Alasannya
Ilustrasi buka puasa. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama bulan Ramadhan, jumlah orang yang mengunjungi dokter untuk masalah pencernaan meningkat. Ini bisa jadi karena kebiasaan makan yang buruk selama jam non-puasa. Di antaranya makan berlebihan saat buka puasa, makan makanan tidak sehat, langsung tidur setelah sahur, makan terburu-buru, banyak minum minuman berkafein atau berkarbonasi, dan kurang minum cukup cairan.

Dilansir melalui Okadoc, puasa memiliki efek positif dan negatif pada sistem pencernaan kita. Ini dapat membantu meringankan beberapa gangguan kesehatan, tetapi juga dapat berkontribusi untuk menonjolkan beberapa gangguan.

Telah diamati bahwa banyak penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan gangguan pencernaan menghilang selama puasa, seperti:

  • Gas dan kembung terkait dengan sindrom iritasi usus besar
  • Perubahan gerakan usus
  • Diare dan sembelit

Sedangkan beberapa masalah pencernaan dapat meningkat secara negatif karena puasa, dan disarankan mereka yang terkena dampaknya untuk memantau kondisi kesehatan mereka dan mematuhi beberapa kebiasaan jika mereka terinfeksi, seperti:

Baca Juga: Menunggu Waktu Berbuka Puasa di Jakarta Aquarium

Maag
Sakit maag dapat diperburuk akibat asam lambung kembali ke sistem pencernaan selama periode puasa. Kebanyakan penderita heartburn dapat berpuasa tanpa menghadapi masalah apapun jika dapat mengontrol gejalanya dengan mengonsumsi antasida.

Sakit maag dan tukak lambung
Bagi orang yang menderita maag, tidak bisa berpuasa sampai maagnya sembuh dan semua faktor yang meningkatkan penyakit maag hilang.

Oleh karena itu pasien yang menderita silent ulcers atau yang pernah mengalami perdarahan akibat maag harus menghentikan puasa karena dapat mengakibatkan eksaserbasi perdarahan atau maag.

Penyakit hati
Sementara pasien yang menderita penyakit hati kronis dapat berpuasa tanpa risiko setelah berkonsultasi dan mendapat persetujuan dokter, mereka yang menunjukkan gejala gagal hati dapat terpengaruh secara negatif dengan berpuasa dan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Sembelit
Hal ini disebabkan minimnya konsumsi sayur, karena masyarakat lebih memilih mengonsumsi lebih banyak daging dan ayam untuk berbuka puasa. Ini menghasilkan defisit serat dalam makanan, yang berkontribusi pada sembelit.

Baca Juga: Segarnya Es Puding Buah, Takjil Favorit Untuk Berbuka Puasa

Untuk menghentikan sembelit, disarankan untuk menambah jumlah sayuran dan buah-buahan dalam makanan Anda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI