Ada penelitian lain yang dilakukan di China, yang melibatkan 200 perempuan dengan dan tanpa Covid-19. Ditemukan bahwa sekitar 20-25 persen dari mereka mengalami beberapa perubahan dalam siklus menstruasinya, baik dalam volume maupun ketidakteraturan lainnya. Beberapa ahli percaya peradangan bisa menjadi alasan yang mungkin untuk perubahan siklus.
Dengan munculnya banyak teori, sulit untuk menentukan alasan pastinya, tetapi beberapa percaya bahwa estrogen berdampak pada covid-19. Ini mungkin tidak selalu negatif, tetapi itu mengubah periode. Temuan masih dilakukan untuk memahami apakah hal itu dapat berdampak jangka panjang pada siklus menstruasi.