Suara.com - Setelah heboh soal pembekuan darah, kini vaksin Covid-19 juga diduga bisa memicu herpes zoster sebagai efek samping lainnya.
Sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology oleh para peneliti Israel mencatat kasus herpes zoster pada 6 pasiennya.
Mereka termasuk 1,2 persen dari 491 penerima vaksin Covid-19, tetapi beberapa laporan menyimpulkan adanya hubungan antara herpes zoster dan vaksin Pfizer.
Herpes zoster termasuk kondisi parah yang memengaruhi saraf di bawah kulit yang disebabkan oleh virus herpes zoster. Pasien yang mengembangkan herpes zoster adalah semua wanita dengan penyakit reumatik inflamasi autoimun stabil (AIIRD).
Baca Juga: Waduh, Vaksin Covid-19 di Sini Warga Dapat Selinting Ganja
Karena kondisi ini, mereka belum mendapatkan vaksin herpes zoster atau cacar air. Mereka juga masih dalam pengobatan imunosupresan.
Sehingga, vaksin apapun bisa membuat mereka rentan terhadap herpes zoster. Sedangkan, para ilmuwan belum bisa menggambarkan hubungan antara herpes zoster dan vaksin Covid-19.
"Desain penelitian tidak terstruktur untuk menentukan hubungan Sebab akibat antara vaksin Covid-19 dan herpes zoster," kata Nina Shapiro, Direktur Otolaringologi Anak di Universitas California Los Angeles (UCLA) dikutip dari Express.
Gejala herpes zoster
Semua orang yang menderita herpes zoster mengalami infeksi ringan, kecuali satu wanita. Herpes zoster bisa menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga paling parah.
Baca Juga: Hati-hati, Vaksin Covid-19 Palsu Mulai Beredar
Kebanyakan orang yang menderita kondisi ini juga akan mengalami ruam yang menyakitkan di sekujur tubuh. Adapun gejala lain herpes zoster, meliputi:
- Nyeri, terbakar, mati rasa atau kesemutan
- Ruam merah yang merasang
- Gatal
- Demam
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sensitivitas terhadap cahaya
Dalam beberapa kondisi, orang yang mengidap herpes zoster perlu konsultasi dokter bila ruam berkembang di sekitar mata, ruam semakin menyebar luas, pasien berusia 60 tahun ke atas dan pasien memiliki kekebalan lemah.