India Darurat Covid-19, Pakar Desak Pintu Masuk Negara Diperketat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 23 April 2021 | 11:25 WIB
India Darurat Covid-19, Pakar Desak Pintu Masuk Negara Diperketat
Seorang warga negara asing (WNA) berjalan di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/1/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj. (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar penyakit menular meminta pemerintah Indonesia memperketat pintu masuk negara, setelah India mengalami ledakan kasus Covid-19.

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan bahwa pengawasan ketat mulai dari karantina hingga pemeriksaan whole genome sequencing wajib dilakukan bagi warga India yang sudah masuk ke Indonesia.

"Sebaiknya pengawasan ketat bukan hanya dilakukan pada mereka yang datang hari-hari ini, tapi juga kepada yang datang beberapa waktu mundur ke belakang," tulis Prof Tjandra dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (23/4/2021).

Ia mengambil contoh negara tetangga Singpura yang telah lebih dulu menutup penerbangan dari sebagian negara Eropa pada pertengahan Desember 2020, terkait varian baru virus Corona B.1.1.7.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket, Pemerintah RI Harus Tutup Pintu Masuk dari India

Namun tracing alias pelacakan tidak berhenti dilakukan, termasuk pada pelancong yang datang satu bulan sebelumnya.

"Dengan cara ini maka Singapura waktu itu dapat menemukan varian  baru B.1.1.7 di negaranya. Kalau kita mau analogikan, maka surveilans bukan hanya dilakukan pada mereka yang sekarang ini mendarat dari India misalnya, tapi juga sejak sebulan ke belakang, katakankah yang datang sejak pertengahan Maret 2021," tambahnya lagi.

Terkait pemeriksaan whole genome sequencing, ia menyebut wajib dilakukan kepada para pelancong dari luar negeri yang dicurigai.

Pentingnya pemeriksaan whole genome sequencing tidak hanya bertujuan untuk memetakan varian virus Corona yang ada di Indonesia, tetapi juga mengantisipasi munculnya varian dan mutasi baru.

"Misalnya sekarang sakit COVID-19 padahal baru datang dari negara-negara yang melaporkan peningkatan kasus yang mungkin berhubungan dengan mutasi baru," tuturnya.

Baca Juga: Data Terbaru, Virus Corona Covid-19 Jadi Penyebab Kematian Urutan Ke-3

Untuk masyarakat luas, pencegahan di tingkat pribadi tidak boleh kendor. Menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan tetap wajib dilakukan.

"Walau bagaimanapun situasi di luar negeri maka pengendalian di dalam negeri harus terus ditingkatkan, apalagi dengan kecenderungan peningkatan kasus di dunia secara keseluruhan dalam beberapa minggu terakhir ini," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI