Suara.com - Laju penularan Covid-19 di Indonesia tengah melandai sejak bulan lalu. Kondisi itu dinilai juga menjadi kabar baik bagi para tenaga kesehatan atau nakes.
Ketua Umum Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp. OT mengatakan bahwa kondisi kasus yang melandai bagaikan masa relaksasi bagi para nakes.
"Saya selalu sampaikan ke teman-teman, mungkin saat ini adalah saatnya relaksasi. Tapi bukan berarti kita akan selesai. Relaksasi itu karena kita ingin menjaga kondisi kesehatan mental para tenaga medis dan tenaga kesehatan," kata dokter Adib kepada suara.com, saat ditemui di Sekretariat PB IDI, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Dokter Adib menambahkan, dengan adanya relaksasi tersebut, diharapkan jikalau terjadi lonjakan kasus yang tak terduga, para nakes sudah siap secara mental dan fisik. Meski begitu, menurutnya, pelandaian kasus tidak terjadi secara merata di seluruh daerah.
Baca Juga: Sejumlah Negara Lockdown, DKI Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19
"Laporan yang kita dapatkan di beberapa daerah ada juga yang melaporkan kasus mulai meningkat. Jadi ini kalau umpamanya buat teman-teman tenaga medis dan kesehatan di wilayah yang sudah melandai, maka lakukan upaya relaksasi untuk menjaga psikis dan fisik sebagai ketahanan mental untuk menyiapkan peningkatan kasus," ujarnya.
Meski begitu, belum bisa dipastikan apakah pelandaian angka penularan virus Corona timbul karena beberapa masyarakat banyak yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Namun, diakui dokter Adib, bahwa sejak Januari, jumlah nakes yang meninggal akibat Covid-19 terus berkurang.
"Kami sedang melakukan penelitian juga di dokter. Karena di dokter ini angka kesakitan, kematian memang di bulan Februari Maret cenderung turun. Tapi apakah itu karena vaksinasi, kita belum bisa katakan dan masih butuh data yang lebih lanjut," ucapnya.
Ia menginformasikan bahwa pada Desember 2020, angka kematian dokter mencapai 55 orang. Naik sedikit pada Januari 2021 menjadi 59 orang. Kemudian berkurang setengahnya pada Februari 2021. Dan Maret tercatat 17 dokter meninggal.
"Kita harapkan bisa mencapai angka nol untuk kematian dokter. Tapi apakah itu karena program vaksinasi kita masih mencari data dan saya kira di masyarakat pun demikian," ujar dokter Adib.
Baca Juga: Kemendes Ikut Gencar Sosialisasi Larangan Mudik Lebaran
Ia mengingatkan kepada masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 bukan berarti sudah terbebas dari ancaman paparan virus Corona. Paling tidak untuk meminimalkan risiko tertular atau menularkan, dokter Adib menekankan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.