Jaga Kesehatan Tubuh dan Lingkungan Sekaligus? Ini Cara Melakukannya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 22 April 2021 | 19:52 WIB
Jaga Kesehatan Tubuh dan Lingkungan Sekaligus? Ini Cara Melakukannya
Ilustrasi jalan kaki [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjaga kesehatan tubuh penting di tengah pandemi Covid-19. Di saat bersamaan, melindungi lingkungan juga penting demi masa depaan yang lebih sehat.

Menyadari pentingnya menjaga kesehatan bersamaan dengan melindungi lingkungan, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan pun bekerja sama mengampanyekan Gerakan Jalan Hijau, gerakan yang mengajak masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi massal, jalan kaki, atau bersepeda.

"Untuk itulah kami sangat berterima kasih kepada Kemenkes (Kementerian Kesehatan) atas sinerginya dalam Gerakan Jalan Hijau. Program Kemenkes yaitu Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat secara substantif sejalan dengan Gerakan Jalan Hijau. Gerakan Jalan Hijau ini secara langsung maupun tidak langsung juga dapat mendukung Germas, sehingga kami berharap kerjasama diantara dua sektor ini dapat terus berlangsung di masa mendatang,” ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti saat acara Virtual Event Kampanye Jalan Hijau Achievement Award 2021 di Jakarta (20/4).

Pola dan kebiasaan hidup bertransportasi menggunakan kendaraan pribadi ternyata berkorelasi langsung dengan permasalahan kesehatan dan kualitas hidup. Kebiasaan masyarakat menggunakan kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor untuk bekerja dan beraktivitas sehari-hari membuat masyarakat cenderung kurang bergerak.

Penumpang berada di dalam angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (30/8/2020).  [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Penumpang berada di dalam angkutan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Jakarta, Minggu (30/8/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Akibatnya, masyarakat urban mudah dihinggapi penyakit non infeksi misalnya diabetes, stroke, jantung. Dampak lain dominannya penggunaan kenderaan pribadi adalah semakin memburuknya kualitas udara. Padahal dengan beralih menggunakan angkutan umum massal dan pemanfaatan berjalan kaki serta bersepeda selain akan berdampak positif terhadap kesehatan pribadi juga akan membuat kondisi udara yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi mengatakan hasil Riskesdas Tahun 2018 menunjukkan ketidakaktifan fisik di Indonesia meningkat menjadi 33,5 persen seiring dengan peningkatan angka obesitas menjadi 21,8 persen. Ketidakaktifan fisik memicu peningkatan kejadian penyakit tidak menular.

Prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia pada tahun 2018 juga meningkat, diantaranya kanker meningkat dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen, diabetes meningkat dari 1,5 persen menjadi 2,0 persen, stroke meningkat dari 7,0 persen menjadi 10,9 persen dan hipertensi 8,4 persen. Ketidakaktifan fisik akan memicu masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar.

Lebih lanjut Oscar menambahkan bahwa masyarakat harus melakukan perubahan pola perilaku untuk mengantisipasi masalah kesehatan ini. Inpres nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan kebijakan pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan masyarakat berperilaku sehat melalui aktivitas fisik, gizi seimbang, perilaku hidup bersih dan sehat, lingkungan sehat, serta pencegahan dan deteksi dini penyakit.

Implementasi GERMAS membutuhkan keterlibatan lintas sektor untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai, dapat hidup produktif dan terhindar dari Covid-19.

Baca Juga: Jaga Kulit Tetap Segar dan Terhidrasi Saat Puasa, Jangan Lupakan Sheet Mask

"Saya menyambut baik upaya Kampanye Jalan Hijau yang mendorong semaksimal mungkin masyarakat berpindah dari kendaraan (bermotor) pribadi ke angkutan umum massal dan berjalan kaki sejalan dengan upaya Pembudayaan Aktivitas Fisik dalam Kampanye GERMAS yang tertuang dalam Inpres No 1 tahun 2017. Hal ini merupakan bukti sinergi dan kolaborasi antar instansi pemerintahan,” ujar Oscar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI