Suara.com - Tak hanya dipakai oleh tenaga kesehatan, masker N95 juga telah banyak beredar dipasaran sehingga didapat dengan mudah oleh masyarakat umum. Seperti masker bedah umumnya, N95 juga memiliki masa pakai.
Tetapi tidak seperti masker bedah yang hanya boleh sekali pakai, N95 masih bisa digunakan beberapa kali asalkan dengan penggunaan yang tepat. Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) prof. dr. Zubairi Djoerban menjelaskan bahwa huruf ’N’ pada penamaan masker N95 memiliki arti Not resistant to oil yang berarti tidak tahan minyak.
Sedangkan '95' menjadi kode persen yang mengartikan masker tersebut punya kemampuan menyaring 95 persen partikel udara.
"Dengan kemampuan seperti itu, N95 dapat menyaring partikel berukuran > 0,3 mikron. Sehingga cukup efektif menyaring virus. Sebab itu, masker ini jadi andalan tenaga medis dan kesehatan untuk digunakan," jelas prof Zubairi dikutip dari tulisannya pada akun Twitter pribadinya, Kamis (22/4/2021).

Beberapa penelitian telah membolehkan masker N95 dipakai ulang. Hanya saja, prof Zubairi mengingatkan agar meminimalkan kontak yang tak perlu dengan permukaan dalam masker. Kepatuhan terhadap kebersihan tangan, serta teknik mengenakan dan melepas masker juga harus dilakukan dengan tepat.
Lebih detail, prof Zubairi menjelaskan penggunaan masker N95 dengan tepat agar aman digunakan berkali-kali:
1. Simpan di wadah yang bersih seperti kantong kertas
Untuk meminimalkan kontaminasi silang, masker N95 sebaiknya disimpan di kantong sendiri agar tidak saling bersentuhan dengan masker jenis lain atau milik orang lain. Disarankan pemilihan wadah penyimpanan jangan sampai mengubah bentuk masker.
Selain itu, wadah penyimpanan juga harus dibersihkan secara teratur atau dibuang ketika sudah beberapa kali terpakai.
Baca Juga: Cara Membuat Masker Tiga Lapis dari Kain Sesuai Anjuran WHO
2. Cuci tangan sebelum dan setelah pakai masker