Suara.com - Vaksin Johnson & Johnson tengah ditangguhkan penggunaannya di Amerika Serikat, setelah ditemukannya efek samping pembekuan darah langka.
Namun penangguhan tersebut rupanya tak menghalangi Yunani untuk menggunakan vaksin tersebut dalam program vaksinasi massal.
Dilansir ANTARA, Yunani berencana memulai program vaksinasi massal menggunakan vaksin Johnson & Johnson pada 5 Mei mendatang, setelah dukungan penuh terhadap penggunaan vaksin tersebut diberikan oleh European Medicine Agency (EMA).
"Kami berharap keputusan CDC dan FDA pada Jumat dan kemudian disusul oleh komite vaksinasi kami keesokan harinya. Vaksinasi akan dimulai pada 5 Mei," kata Marios Themistocleous, petugas pengadaan vaksin.
Baca Juga: Dinyatakan Aman, Italia Utamakan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson
Yunani diperkirakan memulai vaksinasi J&J pada Senin sebelum keraguan atas laporan kelainan pembekuan darah langka yang berhubungan dengan vaksin muncul.
"Vaksin merupakan solusi dari krisis kesehatan yang dahsyat ini, itulah cara untuk mendapatkan kehidupan kita lagi," kata Menteri Kesehatan Vassilis Kikilias.
Yunani akan memvaksinasi 2,5 juta orang pada Mei dan empat juta orang pada Juni, kata menteri tersebut. Untuk mempercepat prosesnya, vaksinasi juga akan digelar selama akhir pekan dan akan tersedia di klinik swasta.
Otoritas juga akan membuka platform vaksinasi bagi mereka berusia 30-39 tahun pada 27 April dengan menggunakan vaksin AstraZeneca, kata Themistocleous.
Baca Juga: 11 Juta Lebih Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi Covid-19