Hits: Ibu Hamil Tolak Operasi Hingga Bengkak Tanda Kanker Paru-paru

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 21 April 2021 | 19:32 WIB
Hits: Ibu Hamil Tolak Operasi Hingga Bengkak Tanda Kanker Paru-paru
Ilustrasi ibu hamil. (sumber: visualphotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini viral seorang ibu hamil yang menolak untuk bersalin ke dokter. Bahkan ia lebih memilih ke dukun beranak.

Sementara itu, wajah yang bengkak seringkali disangka sebagai alergi. Namun, hal itu bisa jadi tanda kanker paru. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.

1. Viral Ibu Hamil Tolak Operasi dan Memilih ke Dukun Beranak, Ini Akibatnya!

Ilustrasi ibu hamil, janin dalam kandungan. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil, janin dalam kandungan. (Shutterstock)

Kisah ibu hamil yang melahirkan dibantu oleh dukun beranak viral di media sosial. Dalam foto yang beredar, seorang petugas kesehatan awalnya bercerita, jika dirinya pernah kedatangan seorang pasien di usia kehamilan 41 minggu.

Baca Juga: Sebelum Reaktif Covid-19, Saksi Sebut Habib Rizieq Sakit Tenggorokan

Saat diperiksa, lanjut dia, janin dalam posisi sungsang atau letak kepalanya berada di bagian atas.

Baca selengkapnya

2. Sering Disangka Alergi, Wajah Bengkak Kaya Ini Ternyata Tanda Kanker Paru

Ilustrasi Pembengkakan wajah. (Elements Envanto)
Ilustrasi Pembengkakan wajah. (Elements Envanto)

Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dan serius. Orang dengan kanker stadium lanjut mungkin melihat pembengkakan di wajah atau leher.

Menurut Cancer Research UK, ini disebut obstruksi vena cava superior (SVCO). Seperti yang dijelaskan Macmillan UK, vena cava superior (SVC) adalah vena besar di tengah dada.

Baca Juga: Waspadai Varian Covid-19, Pengunjung dari India Dilarang Masuk Pakistan

Baca selengkapnya

3. Kenapa Penderita Diabetes Sering Buang Air Kecil dan Merasa Haus?

Ilustrasi buang air kecil pada penderita diabetes. (Shutterstock)
Ilustrasi buang air kecil pada penderita diabetes. (Shutterstock)

Diabetes masih menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data WHO jumlah pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2000 sekitar 8.426.000 jiwa.

Angka ini diprediksi akan semakin meningkat pada tahun 2030, dan mencapai 21.257.000 jiwa. Namun, pengetahuan masyarakat tentang gejala dan deteksi dini masih sangat kurang.

Baca selengkapnya

4. Kasus Covid-19 Naik Tajam, IDI Harapkan Indonesia Belajar dari India

Ketua Terpilih PB IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT saat Webinar Vaksin Covid-19: Program Nasional dan Arah Pemulihan di Daerah. [Tangkapan layar akun Youtube Suaradotcom]
Ketua Terpilih PB IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT saat Webinar Vaksin Covid-19: Program Nasional dan Arah Pemulihan di Daerah. [Tangkapan layar akun Youtube Suaradotcom]

Ketua Umum terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi mengingatkan Indonesia untuk belajar dari peristiwa lonjakan kasus Covid-19 yang saat ini terjadi di India. 

Menurut Adib, apa yang terjadi di India tak lepas dari tingginya angka kerumunan masyarakat saat perayaan. Hal serupa juga kerap terjadi di Indonesia, terutama ketika libur panjang atau perayaan hari besar tertentu.

Baca selengkapnya

5. Makin Gawat! Kasus Covid-19 di India Nyaris Tembus 300 RIbu Sehari

Ribuan orang di India memilih pulang kampung di tengah pandemi virus corona. [AFP]
Ribuan orang di India memilih pulang kampung di tengah pandemi virus corona. [AFP]

India melaporkan lebih dari 295.000 kasus Covid-19 baru pada hari Rabu, 21/4/2021. Sementaram jumlah kematian hariannya naik lebih dari 2.000 untuk pertama kalinya sejak pandemi dimulai.

Dalam pidatonya pada Selasa malam, perdana menteri Narendra Modi meminta negara bagian untuk memberlakukan pembatasan kuncian hanya sebagai "upaya terakhir".

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI