"Seseorang yang berpikir bahwa mereka pantas mendapatkan perlakuan khusus, tetapi tidak agresif dalam memenuhi kebutuhan mereka," ujar W. Keith Campbell, PhD, profesor psikologi di University of Georgia.
3. Gangguan kepribadian narsistik (NPD)
Gejala narsistik yang ekstrim diklasifikasikan sebagai gangguan kepribadian narsistik, atau yang oleh beberapa orang disebut 'narsisme patologis'.
"Orang-orang ini mementingkan diri sendiri, manipulatif, dan eksploitatif dalam hubungan. Mereka kekurangan kasih sayang dan empati dan percaya bahwa mereka lebih unggul dari semua orang," jelas Hokemeyer.
Menurut DSM-5 (manual gangguan mental yang digunakan para ahli untuk membuat diagnosis) orang dengan NPD menampilkan lima atau lebih ciri-ciri berikut:
- Perasaan harga diri yang meningkat.
- Fantasi konstan tentang menjadi lebih baik dari orang lain.
- Keyakinan bahwa mereka lebih istimewa dari yang lain.
- Kebutuhan yang tak terpuaskan akan sanjungan dan kekaguman.
- Perasaan berhak.
- Kesediaan untuk memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
- Kurang empati.
- Arogansi.
- Merasa iri pada orang lain atau bahwa mereka cemburu.
Terlepas dari perilaku ini, orang dengan NPD sering kali merasa rendah diri.