Suara.com - Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia WHO kasus infeksi virus corona meningkat di seluruh wilayah di dunia kecuali Eropa.
India menjadi negara dengan peningkatan kasus Covid-19 tertinggi di dunia hingga diibaratkan sebagai tsunami Covid-19. Lebih dari sepekan terakhir, India terus melaporkan infeksi baru lebih dari 200 ribu kasus setiap hari.
Dikutip dari situs worldometers, laporan India hari ini tercatat ada 294.290 kasus baru, atau menyumbang setengah dari total infeksi baru di Asia. Secara global, penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 821.505 kasus.
Infeksi baru dalam 24 jam terakhir paling banyak terjadi di Asia dengan jumlah 446.237 kasus. Selain India, Turki juga tengah alami lonjakan kasus dengan melaporkan 61.028 infeksi, sedikit lebih banyak dari laporan Amerika Serikat (60.282 kasus).
Baca Juga: Tambah 460 Pasien, Jumlah Kasus Corona Jakarta Tembus 400 ribu Orang
Sejumlah negara di Asia khawatir dengan lonjakan kasus yang terjadi di India. Dikutip dari Bloombergh, Singapura bahkan mengurangi izin masuk untuk pelancong dari India.
Sementara Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar memperingatkan warganya untuk mencegah kemungkinan gelombang ketiga wabah virus corona dengan mengikuti tindakan pencegahan secara ketat.
Peringatan itu muncul ketika kasus meningkat tajam di India dan Thailand, sementara testing di Myanmar telah menurun sejak kudeta awal tahun ini.
Di Jepang, pemerintah otoritas Tokyo dan Osaka akan meminta pemerintah pusat untuk mengumumkan keadaan darurat. Tindakan itu sebagai upaya menahan lonjakan kasus tiga bulan menjelang Olimpiade Tokyo.
"Kasus virus tengah menyebar di ibu kota dan diperlukan tindakan cepat, tetapi sistem medis mengalami tekanan di beberapa daerah," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Baca Juga: Baru Tiba di Hong Kong, 50 Penumpang Pesawat dari India Positif Covid-19
Bagaimana Indonesia? Satgas Covi-19 menyatakan bahwa penularan virus tengah terjadi tren pelandaian. Bahkan menurun drastis dibanding saat periode Januari-Febuari 2021 lalu.
Satgas Covid-19 juga mencatat terjadi penurunan jumlah kabupaten/kota yang termasuk dalam zona risiko tinggi alias zona merah corona, namun terjadi banyak penambahan zona oranye.
Dilansir situs resmi Satgas Covid-19 per 20 April 2021, zona merah saat ini berjumlah 6 kabupaten/kota atau 1.17 persen, pekan sebelumnya 11 kabupaten/kota.
"Ini adalah perkembangan yang cukup baik mengingat minggu lalu zona merah meningkat jumlahnya. Namun masih tinggi jumlah kabupaten/kota zona oranye yang minggu ini kembali meningkat," kata Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito dalam jumpa pers virtual, Selasa (20/4/2021).
Sementara, jumlah kabupaten/kota yang masuk dalam resiko sedang atau oranye juga naik dari 316 menjadi 322 kabupaten/kota atau 62,65 persen.
"Mohon agar dapat dijadikan perhatian prioritas penanganan bagi gubernur walikota bupati di provinsi kabupaten kota di zona oranye agar kondisi tidak semakin memburuk," kata Wiku.