Rahasia Umur Panjang Supercentenarian, Orang Berusia Lebih dari 110 Tahun

Selasa, 20 April 2021 | 16:23 WIB
Rahasia Umur Panjang Supercentenarian, Orang Berusia Lebih dari 110 Tahun
Hester McCardell Ford (Twitter/TCooperHullPics)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hester McCardell Ford, seorang wanita yang diakui sebagai orang tertua di Amerika dan masih hidup, meninggal dunia pada Sabtu (17/4/2021) di usia 116 tahun.

Sejak pernikahannya dengan John Ford 102 tahun lalu, wanita asal Lancaster County, Pennsylvania, ini sudah memiliki 68 cucu, 125 cicit, dan 120 cucu dari cicitnya.

Keluarganya mencatat, berdasarkan beberapa dokumen Biro Sensus AS, Ford lahir pada 1905, sedangkan sumber lain menyebut 1904 sebagai tahun kelahirannya.

Ford menjadi orang Amerika tertua yang masih hidup hingga November 2020, setelah pemegang rekor sebelumnya, Alelia Murphy, meninggal di usia 114 tahun 140 hari.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Baik untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ketika ditanya tentang rahasia umur panjangnya dalam wawancara tahun 2020 dengan Observer, Ford menjawab bahwa bahwa ia hidup dengan benar, lapor Live Science.

Hester McCardell Ford (Twitter/TCooperHullPics)
Hester McCardell Ford (Twitter/TCooperHullPics)

Sementara itu, ilmuwan memiliki beberapa teori mengapa supercentenarian (orang yang hidup lebih dari 110 tahun) seperti Ford dapat hidup lebih lama.

Studi 2019 yang terbit dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan supercentenarians kemungkinan memiliki tingkat sel kekebalan langka di atas rata-rata, membantu mereka menangkal penyakit.

Sel tersebut, yang disebut CD4 CTLs, adalah sejenis sel T yang dapat langsung menyerang bagian yang terinfeksi dan sel kanker.

Penelitian lain menunjukkan gen tertentu mungkin terkait dengan umur panjang. Misalnya, varian dari gen ABO, CDKN2B, APOE dan SH2B3 mungkin lebih umum pada centenarian.

Baca Juga: Pandemi Pengaruhi Ibu Hamil dan Bayi, Terutama pada Sistem Kekebalan

Varian gen tersebut dapat membantu mengurangi risiko penyakit terkait usia tertentu, seperti penyakit jantung dan Alzheimer.

Selain faktor biologi, gaya hidup dan psikologis juga dapat membantu orang memertahankan usianya. Menurut beberapa penelitian, orang yang optimis cenderung hidup lebih lama dari pada orang yang pesimis.

Kemungkinan karena memiliki sikap menyenangkan membantu mengembangkan kebiasaan yang meningkatkan kesehatan dan memperkuat daya tahan terhadap dorongan yang tidak sehat.

Pola makan juga telah dikaitkan dengan umur panjang, tetapi ilmu di balik bagaimana pola makan rendah kalori atau karbohidrat sedang dapat memperpanjang masa hidup belum begitu jelas.

Menurut cicit Ford, Hill, sang buyutnya itu sering sarapan bubur jagung, pancake, wafel, atau oatmeal. Lalu ia akan makan sosis atau bacon dengan telur, sepotong roti panggang dan setengah pisang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI