Suara.com - Sejumlah relawan uji klinis vaksin nusantara yang digagas oleh Terawan Agus Putranto sempat menerima suntikan itu di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD Gatot Subroto.
Tapi, Markas Besar (Mabes) TNI justru menegaskan bahwa pelaksanaan vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto bukan merupakan program dari TNI.
"Bahwa program vaksin Nusantara bukanlah program dari TNI," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad saat jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, seperti dilansir dari ANTARA.
Meski demikian, TNI memastikan memiliki pedoman dalam mendukung inovasi vaksin Nusantara ini.
"Sesuai dengan sikap pemerintah, terkait berbagai bentuk inovasi dalam negeri seperti vaksin dan obat-obatan, untuk penanggulangan COVID-19, maka TNI akan selalu mendukungnya," ujarnya.
Ria melanjutkan, bahwa dukungan itu diberikan asal vaksin tersebut telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sehingga harus ada tiga kriteria penting yang harus dipenuhi, yaitu keamanan, efikasi, dan kelayakannya.
Selain itu, kata Jenderal bintang dua ini, juga perlu pengurusan perizinan, kerja sama antara TNI dengan berbagai pihak.
"Dan penggunaan fasilitas kesehatan dan tenaga ahli kesehatan atau peneliti akan diatur dengan mekanisme kerja sama sebagai dasar hukum atau legal standing, dan tanpa mengganggu tugas-tugas kedinasan atau tugas pokok kesatuan," tutur Kapuspen TNI menjelaskan.
Hadir dalam jumpa pers itu, antara lain, Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Mayjen TNI Lukman Ma'ruf, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI Tugas Ratmono dan Kapuskes TNI AL dan TNI AD.
Baca Juga: Berikan Sampel Darah, Dahlan Iskan Ikut jadi Relawan Vaksin Nusantara