Efek samping lain dari obat gonadotrophin adalah mual, sakit kepala, perut kembung, peningkatan berat badan, pembengkakan di kaki dan menyebabkan jerawat.
2. Bromocriptine
Obat penyubur kandungan bromocriptine berfungsi menyeimbangkan hormon yang mencegah pelepasan sel telur dari ovarium tiap bulan. Obat ini lebih tepat digunakan untuk wanita yang memiliki hormon prolaktin terlalu banyak sehingga menurunkan kadar hormon estrogen.
Selain wanita, obat ini juga bisa diberikan kepada pria yang memiliki masalah kesuburan karena kadar prolaktin berlebihan. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul.
3. Metformin hydrochloride
Obat penyubur kandungan ini bisa membuat ovulasi normal dengan menurunkan kadar insulin dalam darah dan kadar testosteron. Sebenarnya obat ini ditujukan bagi penderita diabetes tipe 2 yang membuat tubuh lebih sensitif terhadap hormon insulin.
Tapi, obat ini juga bisa mengatasi gangguan ovulasi, terutama pada wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS). Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk orang yang resisten terhadap efek penggunaan clomiphene.
4. Clomiphene citrate
Obat clomiphene citrate sering menjadi pilihan pertama obat penyubur kandungan, yang menyebabkan kelenjar pituitary dan hipotalamus pada otak melepaskan hormon yang merangsang ovarium untuk produksi sel telur.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Lebih Ganas, Brasil Minta Wanita Tunda Kehamilan!
Efek samping yang ditimbulkan oleh obat ini, termasuk sakit kepala, mual, perut kembung, peluang bayi kembar, peningkatan berat badan, nyeri payudara, pendarahan pada vagina dan perubahan lendir serviks.