Suara.com - Pasien diabetes melitus (DM) dibolehkan puasa selama bulan Ramadhan jika diizinkan dokter dan kondisinya memungkinkan.
Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk rutin cek gula darah secara mandiri setiap hari.
"Salah satu hal penting untuk keamanan pasien diabetes pada saat berpuasa, yaitu pemeriksaan glukosa darah mandiri yang dilakukan oleh pasien sendiri dengan menggunakan alat glukometer, alat cek gula darah yang biasa pasien punya atau biasa di apotik ada," kata Dokter spesialis penyakit dalam dr. Marina Epriliawati, Sp.PD., dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (19/4/2021).
Dokter Marina mengatakan, ada beberapa waktu tertentu di mana pasien dianjurkan untuk memeriksa gula darahnya selama bulan Ramadhan.
Baca Juga: 5 Gejala Diabetes yang Jarang Disadari, Salah Satunya Kulit Leher Menghitam
- Sebelum sahur
- 2 jam setelah sahur atau sekitar jam 6 pagi
- Jam 12 siang
- Sekitar jam 6 sore atau sebelum berbuka puasa
- 2 Jam setelah berbuka puasa
"Dan waktu-waktu lain yang pasien memiliki keluhan. Jadi ada beberapa waktu yang sebenarnya dianjurkan. Tiap pasien juga bisa berbeda-beda. Kalau pasiennya pakai obat minum saja, kemudian biasanya glukosa terkontrol, pasien juga sudah mulai rajin puasa senin-kamis enggak pernah ada masalah, sebetulnya boleh saja melakukan 1-2 kali pemeriksaan per hari. Kalau stabil boleh dijarangkan," jelasnya.
Tetapi bagi pasien yang mendapatkan obat cukup banyak, terutama suntik insulin hingha 4 kali sehari, dokter Marina menyarankan agar pemeriksaan dilakukan lebih sering sesuai yang direkomendasikan di atas.
Karena pasien dengan dosis obat yang tinggi beresiko alami gula darah terlalu rendah atau justru terlalu tinggi.
"Tapi karena kendala mahal stiknya (pemeriksaan gula darah) atau sakit ditusuk mulu jarinya, itu boleh dikurangi. Tapi menurut saya yang penting adalah sebelum sahur, 2 jam setelah sahur, boleh tengah hari sekali, sebelum buka sekali. Itu mungkin yang penting," tuturnya.
Pemeriksaan sebelum buka puasa penting dilakukan untuk mencegah kemungkinan gula darah terlalu rendah setelah seharian berpuasa.
Baca Juga: Sudah Buka Puasa Tapi Masih Merasa Lapar? Bisa Jadi Tanda Gula Darah Rendah
"Yang perlu disampaikan lagi sebetulnya ada mitos atau kepercayaan pasien yang merasa puasa batal kalau cek gula darah. Ini yang perlu saya sampaikan, kalau itu tidak batal. Yang membatalkan puasa itu kan jika makan, minum, berhubungan seksual, juga muntah dengan sengaja," ucapnya.