Angka Kematian Akibat COVID-19 di Dunia Tembus 3 Juta

Senin, 19 April 2021 | 11:38 WIB
Angka Kematian Akibat COVID-19 di Dunia Tembus 3 Juta
Virus Corona di India. [Narinder Nanu/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi COVID-19 masih merajalela di dunia. Yang terbaru, laporan John Hopkins University menyebut sudah 3 juta orang meninggal karena COVID-19 di seluruh dunia.

Angka ini telah mendapat perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengimbau bahwa dunia tengah mendekati tingkat infeksi tertinggi.

Sejak pandemi dimulai, tercatat ada 140 juta kasus COVID-19 di seluruh dunia.

"Kasus dan angka kematian terus meingkat, dan ini sangat mengkhawatirkan," ungkap kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Warga Surabaya yang Sudah Disuntik Vaksin 700 Ribu Orang

Ia menambahkan, jumlah kasus per minggu terbaru secara global, hampir dua kali lipat selama dua bulan terakhir.

Menurut Johns Hopkins University, Amerika Serikat, India, dan Brasil menjadi negara dengan kasus infeksi terbanyak, yang menyebabkan lebih dari satu juta orang mengalami kematian.

Melansir dari laporan AFP, minggu lalu saja tercatat ada 12.000 kematian yang dilaporkan dalam sehari di dunia.

Contoh nyata meningkatnya kasus COVID-19 terjadi di India. India saat ini tengah mengalami gelombang kedua, yang mencatat adanya 230.000 kasus baru pada Sabtu (17/4) lalu.

Sampai beberapa minggu lalu, India memiliki angka kasus yang terkendali, yakni di bawah 20.000 sehari selama bulan Januari dan Februari.

Baca Juga: Disuntik Vaksin di Depan Jokowi, Bimbim Slank: Deg-degan, Tapi Enggak Sakit

Namun kenaikan drastis terjadi akhir-akhir ini, dengan jumlah kasus yang mencapai 234.000 pada Sabtu, membuat India memecahkan rekor kasus baru dalam sehari selama tiga hari berturut-turut.

Rumah sakit di India juga kehabiskan oksigen dan tempat tidur bagi pasien. Hal ini membuat pasien yang tidak mendapat perawatan beralih ke pasar gelap untuk mendapat obat yang mereka butuhkan.

Belakangan, ibu kota Delhi telah menjalani isolasi selama akhir pekan, dengan melakukan pembatasan seperti yang dilakukan negara lain. Namun, sekitar 1.600 orang dilaporkan positif kembali setelah menghadiri festival Kumbh Mela.

Hal ini telah membuat perdana menteri India Narendra Modi, mengimbau untuk tidak melakukan kerumunan di luar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI