Uni Eropa Kemungkinan akan Hentikan Vakisnasi AstraZeneca, Ini Sebabnya

Senin, 19 April 2021 | 11:20 WIB
Uni Eropa Kemungkinan akan Hentikan Vakisnasi AstraZeneca, Ini Sebabnya
AstraZeneca. [Paul Ellis/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner pasar internal Uni Eropa (UE), Thierry Breton mengisyaratkan wilayah mereka mungkin memutuskan untuk tidak memesan vaksin AstraZeneca lagi. Hal ini kemungkimam dilakukan setelah penundaan pengiriman batch pertama vaksin.

"Kami pragmatis. Prioritas saya, sejauh menyangkut vaksin adalah memastikan bahwa perusahaan yang memiliki kontrak dengan kami mengirimkannya tepat waktu," kata Breton kepada televisi BFMTV pada Minggu (18/4/2021) seperti yang dikutip dari MedicalXpress.

Brussels awalnya memesan 120 juta dosis vaksin untuk 27 negara anggota pada kuartal pertama dan 180 juta pada kuartal kedua.

"Tapi pembuat obat hanya mengirimkan 30 juta, sehingga menciptakan masalah yang dilihat semua orang," kata Breton.

Baca Juga: Bermula dari Hajatan 7 Bulanan, 29 Warga Getas Terpapar Covid-19

"Dan hanya 70 juta lagi yang akan dikirimkan pada kuartal kedua, ini belum ada yang diputuskan karena pembicaraan masih berlangsung," imbuhnya. 

Komisaris Uni Eropa bersikeras bahwa keputusan mereka bukan karena alasan epidemiologis atau medis melainkan karena keterlambatan pasokan.

“Kalau melihat datanya, manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada efeknya," ujarnya.

Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)
Ilustrasi vaksin AstraZeneca. (Dok : Istimewa)

Melansir dari MedicalXpress, Menteri Perindustrian Prancis Agnes Pannier-Runacher telah menyarankan bahwa UE mungkin tidak memperbarui kontraknya dengan AstraZeneca pada tahun 2022. Terutama setelah Denmark menjadi negara Eropa pertama yang berhenti menggunakan vaksin sama sekali karena dugaan efek samping.

Sementara negara lain juga menangguhkan penggunaannya, setidaknya untuk sementara. Namun sebagian negara di UE  kemudian dilanjutkan setelah European Medicines Agency (EMA) menekankan bahwa aman dan efektif

Baca Juga: Bareng Anies, Jokowi Tinjau Vaksinasi Cak Lontong hingga Nicholas Saputra

"Belum memulai diskusi dengan Johnson & Johnson dan dengan AstraZeneca untuk kontrak baru, sedangkan kami telah memulai diskusi dengan Pfizer-BioNTech dan Moderna", kata Pannier-Runacher.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI