Kenali Gejala SADS, Kasus Kematian Mendadak yang Bisa Dialami Dewasa Muda

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 19 April 2021 | 08:20 WIB
Kenali Gejala SADS, Kasus Kematian Mendadak yang Bisa Dialami Dewasa Muda
Ilustrasi: Kenali Gejala SADS, Kasus Kematian Mendadak yang Dialami Dewasa Muda [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada 2019 lalu, seorang gadis Inggris yang dikenal sehat dan bugar berusia 19 tahun ditemukan meninggal mendadak dalam tidurnya. Sontak kabar tersebut menganggetkan tak hanya pihak keluarga dan kerabat, tapi juga publik Inggris. 

Tak lama, perempuan bernama Lauren Mead itu didiagnosis meninggal dunia karena SADS atau Sudden Arrhythmia Death Syndromes (Sindrom Kematian Aritmia Mendadak).

Dikutip Suara.com dari Daily Mail, setidaknya terdapat 500 kasus SADS di Inggris setiap tahun. Dan yang mengejutkan, paska kematian Lauren pada Oktober 2019 lalu, tercatat rerata ada 12 kematian akibat SADS di Inggris setiap minggu.

Menurut laman SADS Foundation, setidaknya ada tiga tanda bahaya sebelum SADS terjadi. Tiga tanda itu adalah;

Baca Juga: Tidur Seranjang dengan Orangtua, Bayi Ini Mati Tertindih Bantal

  • Adanya riwayat keluarga kematian mendadak yang tidak terduga dan tidak dapat dijelaskan di bawah usia 40 tahun.
  • Pingsan atau kejang saat berolahraga, gembira atau kaget.
  • Nyeri dada yang konsisten atau tidak biasa dan atau sesak napas selama berolahraga.

SADS umunya disebabkan oleh masalah 'aritmia ventrikel', yaitu gangguan ritme jantung. Kejadian ini dapat menyerang pada usia berapa pun dan bahkan dapat memengaruhi mereka yang dikenal bugar dan atletis.

Terkadang SADS muncul tanpa peringatan dan tanda-tanda lainnya, tetapi dalam banyak kasus, korban kerap mengalami pusing atau pingsan yang sering kali dipicu oleh stres fisik atau emosional.

Dalam kasus laiunnya, SADS bisa disebabkan oleh kelainan genetik dalam keluarga, sementara dalam kasus lainnya SADS mungkin disebabkan oleh kondisi tertentu.

Sekitar satu dari empat kasus SADS diperkirakan disebabkan oleh serangkaian kondisi yang disebut kanalopati ion, kondidi yang memengaruhi fungsi listrik jantung tanpa merusak struktur jantung. Namun sayangnya, masalah ini hanya dapat dideteksi saat seseorang masih hidup saja.

Prevalensi kejadian SADS tidak sepenuhnya diketahui karena banyak kematian mendadak yang diakibatkan oleh kecelakaan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa SADS merenggut sekitar 500 nyawa setiap tahun di Inggris.

Baca Juga: Minum Air Dingin Setelah Latihan Sepak Bola, Pria Ini Pingsan dan Meninggal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI