Studi: Dua Persen Pasien Covid-19 di Perawatan ICU Alami Stroke

Minggu, 18 April 2021 | 14:41 WIB
Studi: Dua Persen Pasien Covid-19 di Perawatan ICU Alami Stroke
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar hampir dua persen pasien Covid-19 yang dirawat pada unit perawatan intensif (ICU) mengalami stroke. Hal ini dinyatakan dalam studi yang telah dipresentasikan pada pertemuan virtual American Academy of Neurology pada Kamis (15/4/2021).

Melansir dari Medicinenet, stroke hemoragik yang disebabkan oleh pendarahan di otak dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi daripada stroke iskemi yang disebabkan oleh penggumpalan darah di otak.

Pada penelitian ini, dari analisis data pada 21.000 pasien Covid-19 di 160 rumah sakit menemukan bahwa 1,4 persen mengalami stroke (53% dari gumpalan, 15% dari pendarahan ke otak dan 11% dari pendarahan di sekitar otak).

"Untuk orang dengan Covid-19 parah yang membutuhkan perawatan intensif, penelitian besar kami menemukan bahwa stroke tidak umum dan jarang menjadi penyebab kematian," kata peneliti Dr. Jonathon Fanning, dari Universitas Queensland di Brisbane, Australia.

Baca Juga: Enam Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

"Sementara proporsi penderita stroke mungkin tidak setinggi yang diperkirakan, tingkat keparahan pandemi yang sedang berlangsung akan menjadi krisis kesehatan masyarakat yang besar," tambahnya.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Shvet)

Meskipun risiko stroke yang terkait dengan Covid-19 rendah, seorang spesialis stroke New York yang meninjau temuan tersebut dan mencatat bahwa SARS-CoV-2 dapat menyebabkan masalah neurologis yang signifikan.

Andrew Rogove, direktur medis layanan stroke di Rumah Sakit Universitas South Shore di Bay Shore, New York, mengatakan peninjauan lebih lanjur dengan lebih banyak pasien diperlukan untuk mengukur efek Covid-19 pada risiko stroke.

"Menarik untuk melihat bagaimana data ini dipengaruhi oleh ukuran sampel yang lebih besar dan apakah tingkat stroke menurun saat kita mempelajari lebih lanjut tentang infeksi Covid-19 serta bagaimana cara yang lebih baik untuk mengobati dan mencegah komplikasi neurologis dari penyakit ini," katanya.

Baca Juga: Jawa Barat Bebas Zona Merah Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI