Suara.com - Rosacea adalah gangguan kulit inflamasi jangka panjang yang berkembang secara bertahap dengan membuat wajah memerah atau kemerahan ringan. Kondisi ini bisa menyebabkan wajah merah permanen.
Tetapi, pembuluh darah juga bisa menyebabkan pipi merah sehingga membuat orang sulit membedakannya. Lisa Borg, Ahli Terapi Nutrisi di Pulse Light Clinic, menjelaskan perbedaan antara keduanya.
Rosacea biasanya ditandai dengan kondisi pipi merah konstan, merasa gatal dan kemerahan, pembuliuh darah rusak, kulit terbakar, benjolan di bawah kulit dan tekstur kulit tidak rata, serta kemerahan setelah makan dan masalah perut.
Sedangkan, kemerahan akibat pembuluh darah biasanya ditandai dengan pipi merah sekali, wajah memerah berlebihan setelah gym dan kemerahan setelah mandi air panas.
Baca Juga: Datangi RSPAD, Anang dan Ashanty Ikut Disuntik Vaksin Nusantara
Selama 15 tahun terakhir, Lisa telah mengamati efek stres pada rosacea. Lisa menjelaskan bahwa tubuh merespons stres pikiran dengan melepaskan hormon dan neurotransmiter yang menyebabkan perubahan internal. Tubuh merespons semua stres seolah-olah membutuhkan tindakan fisik.
"Pada tahap ini terjadilah perubahan internal. Penderita Rosacea tahu betapa stresnya kondisi ini setiap hari. Efek jangka panjang dari mengatasi Rosacea mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menangani stres sehari-hari," kata Lisa dikutip dari Express.
Penyebab rosacea sendiri belum diketahui jelasnya, tetapi stres berperan penting dalam berkembangnya kondisi ini. Jadi, belum jelas stres memicu rosacea atau tidak, tetapi stres pasti pengaruhi rosacea.
"Karena dinding pembuluh darah mulai terganggu yang menunjukkan kekurangan nutrisi dan masalah pencernaan sehingga wajah memerah," jelasnya.
Adapun 4 subtipe rosacea yang perlu Anda pahami.
Baca Juga: Manakah yang Lebih Baik, Telur Rebus, Telur Goreng atau Telur Orak-arik?
1. Rosacea eritematotelangiektatis
Rosacea eritematotelangiektatis ditandai dengan kemerahan pada wajah bagian tengah, sensasi menyengat dan terbakar serta kulit bersisik.
2. Rosacea papulopustular
Rosacea papulopustular ditandai dengan kemerahan wajah bagian tengah yang persisten pada kulit dengan papula transien atau pustula. Tapi, papula dan pustula juga dapat muncul di sekitar mulut, hidung, dan mata.
Kondisi ini juga menimbulkan sensasi terbakar dan menyengat yang biasanya terdeteksi pada pasien ketika menderita kombinasi rosacea subtipe 2 dan 1.
3. Rosacea phymatous
Rosacea phymatous ditandai dengan kulit yang menebal nodularitas permukaan yang tidak teratur, dan pembesaran. Rhinophyma (penampakan hidung yang besar, bulat, dan kemerahan) adalah tanda yang paling umum terjadi.
Tanda ini juga bisa muncul di bagian tubuh lain, seperti dagu, dahi, pipi dan telinga. Rosacea tipe ini sering terlihat setelah atau dalam kombinasi dengan subtipe 1 atau 2.
4. Ocular rosacea
Ocular rosacea biasanya menimbulkan gejala berupa satu atau kedua mata merah dan berair, rasa terbakar atau perih, kering, gatal, seperti terkena benda asing, sensitif pada cahaya, penglihatan kabur, telangiektasia konjungtiva dan eritema periokular.
Ocular rosacea paling sering terlihat bersamaan dengan gejala rosacea pada kulit pasien. Namun, gejala ini tidak selalu terjadi dan ocular rosacea bisa terjadi pada hampir 20 persen pasien sebelum gejalanya terlihat pada kulit.