Varian Baru Virus Corona India Terdeteksi di Inggris, Lebih Berbahayakah?

Jum'at, 16 April 2021 | 15:00 WIB
Varian Baru Virus Corona India Terdeteksi di Inggris, Lebih Berbahayakah?
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Varian baru virus corona India telah terdeteksi di Inggris. Sebanyak 77 kasus varian virus corona India telah ditemukan dan diidentifikasi pada 14 April 2021.

Sebanyak 73 kasus varian baru virus corona India terjadi di Inggris dan 4 kasus lainnya terdeteksi di Wales. Varian tersebut juga telah diberi label dalam penyelidikan bersamaan dengan 6 varian virus corona lainnya.

Sayangnya dilansir dari The Sun, tidak ada penjelasan resmi tentang cara varian baru virus corona India atau B.1.617 telah memasuki Inggris. Sedangkan, India sendiri tidak masuk dalam daftar merah kasus virus corona Covid-19.

Tapi, Kementerian Kesehatan India melaporkan jumlah kematian akibat virus corona Covid-19 sekarang lebih dari 170 ribu kasus. Meski begitu, para pejabat mengatakan mutasi virus corona baru ini tidak terkait dengan lonjakan kasus virus corona di India.

Baca Juga: Dibanding Vaksin, Virus Corona 10 Kali Lebih Berisiko Picu Pembekuan Darah

Beberapa ilmuwan menggambarkan varian baru virus corona India atau B.1.617 sebagai varian mutan ganda karena karakteristiknya. Varian B.1.617 memiliki dua mutasi, yakni E484Q dan L452R yag pertama kalinya baru terlihat dalam varian tunggal B.1.617.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Kekhawatiran para ilmuwan adalah kedua mutasi ini jauh lebih menular atau kebal dari vaksin Covid-19, seperti yang telah terbukti pada varian virus corona Afrika Selatan dan Brasil.

Tapi, tak banyak yang diketahui tentang kedua mutasi virus corona Covid-19 tersebut sekarang ini. Para ahli di negara bagian barat Maharashtra sedang berupaya untuk memahami virus corona itu lebih menular dan kebal terhadap vaksin Covid-19 atau tidak.

Maharashtra adalah negara bagian yang paling parah terkena dampak di India, rumah bagi ibu kota keuangan Mumbai. Sekitar 61 persen sampel yang diskrining oleh para ilmuwan di sana disebabkan oleh varian B.1.617.

Paul Hunter, Profesor Kedokteran di Universitas East Anglia, mengatakan dia tidak khawatir tentang mutasi ganda. Ia mengatakan hal ini adalah wajar.

Baca Juga: Meroket Lagi! Kasus Covid-19 di India Tembus 217 ribu Dalam Sehari

"Pemahaman saya adalah bahwa mutasi L452R pertama kali diidentifikasi di Denmark selama Maret 2020 tetapi menjadi umum di California pada bulan Desember dan E484Q juga telah diidentifikasi sebelumnya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI