Suara.com - Sejumlah orang mungkin pernah menderita infeksi saluran kemih (ISK), yang berasal dari bakteri di uretra. Kondisi ini sering kali menyakitkan sehingga lebih baik untuk mencegah daripada mengobatinya.
Karena, beberapa orang lebih rentan menderita ISK dibandingkan lainnya. Artinya, buang air kecil setelah berhubungan seks, mengonsumsi obat dan mencegah terjadinya infeksi tak disengaja pada bagian organ intim sangat penting.
Sayangnya, banyak orang mungkin tidak menyadari atau peralatan atau mainan seks bisa menyebabkan ISK. Apalagi Anda dan pasangan sering menggunakan vibrator ketika berhubungan seks.
Dr Andrew Vallance-Owen, kepala petugas medis TestCard, mengatakan vibrator bisa menjadi penyebab infeksi saluran kemih yang harusnya dihindari.
Baca Juga: Virus Corona Tak Bisa Menular dan Bertahan di Kolam Renang, Ini Sebabnya!
"Meskipun ISK bisa terjadi setelah berhubungan seks, tapi masalah kesehatan ini juga bisa terjadi setelah masturbasi atau penggunaan mainan seks. Karena, mainan seks justru mendorong bakteri ke uretra Anda," kata Dr Andrew dikutip dari Metro UK.
Tapi, peluang mainan seks menyebabkan ISK rendah bila dibersihkan dengan benar setelah digunakan. Asalkan, Anda harus berhati-hati membersihkan mainannya karena metode yang salah bisa memperburuk bakteri.
Demikian pula, ada beberapa bahan mainan seks yang harus dihindari jika Anda ingin mengurangi risiko menderita ISK.
"Hindari mainan berpori yang terbuat dari bahan, seperti PVC karena bisa mengumpulkan bakteri setelah dibersihkan. Guna menurunkan risiko ISK, Anda bisa melapisi mainan seks dengan kondom untuk mengurangi risiko infeksi," katanya.
Beberapa orang mungkin juga percaya bahwa tidak membersihkan alat kelamin dengan benar bisa memperburuk bakteri masuk ke dalam uretra. Di sisi lain, pembersihkan alat kelamin yang berlebihan juga bisa menyebabkan masalah, terutama Anda yang menggunakan sabun untuk membersihkan vagina.
Baca Juga: Pacaran dari SD Lalu Diputusin, Pria Ini Kesal Sebar Video Porno Mantan
Jika Anda merasa menderita ISK, kunjungi apoteker Anda untuk mendapatkan obat bebas. Bila gejala tidak mereda atau memburuk dalam 3 hari, kunjungi dokter umum.