Studi: Kandungan di Magic Mushroom Mungkin Bekerja Sebaik Antidepresan

Kamis, 15 April 2021 | 12:35 WIB
Studi: Kandungan di Magic Mushroom Mungkin Bekerja Sebaik Antidepresan
Magic Mushroom. (Dok. DEA Amerika Serikat/Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian kecil menemukan kandungan halusinogen psilocybin dalam magic mushroom dapat bekerja sebaik obat antidepresan umum untuk mengobati gejala depresi.

Studi yang terbit Rabu (14/4/2021) di The New England Journal of Medicine ini menemukan orang yang menggunakan psilocybin dua kali di bawah pengawasan psikiater mengalami penurunan gejala depresi dibanding orang yang mengonsumsi obat antidepresan escitalopram selama enam minggu.

Mereka dalam kelompok psilocybin juga lebih mungkin mengalami remisi dari gejala depresi, dibandingkan kelompok escitalopram, lapor Live Science.

"Psilocybin memberikan hasil yangl sangat baik dalam (percobaan) langsung ini," kata penulis utama studi Robin Carhart-Harris, kepala Pusat Penelitian Psikedelik di Imperial College London.

Baca Juga: Kisah Penyintas Depresi Pasca Melahirkan

Temuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan psilocybin dapat membantu beberapa penderita depresi.

Ilustrasi magic mushroom. (Pixabay)
Ilustrasi magic mushroom. (Pixabay)

Namun, para peneliti mengingatkan bahwa studi ini kecil dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan tersebut.

Mereka juga menekankan tidak ada perbedaan yang bermakna secara statistik pada skor depresi antara kelompok psilocybin dan escitalopram.

Peneliti juga memperingatkan bahwa orang dengan depresi tidak boleh mengobati sendiri dengan psilocybin, karena pengunaan yang tidak di bawah pengawasan serta dengan dosis tidak teratur dapat menyebabkan dampak negatif.

"Konteks sangat penting untuk studi ini, dan semua relawan menerima terapi selama dan setelah sesi psilocybin mereka," sambung rekan penulis studi Rosalind Watts, psikolog klinis yang sebelumnya berbasis di Pusat Penelitian Psikedelik.

Baca Juga: Diduga Depresi, Siti Tabrakan Diri saat Kereta Api Melintas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI