Suara.com - Sop menjadi menu sahur yang disarankan dokter gizi. Sebab selain enak dan sehat, sop juga gampang dibuat.
Dokter gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr Putri Sakti, Sp.GK, mengatakan sebisa mungkin untuk menghindari makanan yang dipanaskan untuk sahur, karena nilai gizinya berkurang.
"Memang yang terbaik tidak boleh dipanaskan (dihangatkan). Saya sarankan bikin bumbunya untuk dua porsi, saat buka dan sahur. Misalnya membuat sop, bumbu dasarnya dibuat dobel, lalu kaldunya dibuat satu panci besar. Nanti saat sahur tinggal masukkan sayurannya saja dengan harapan kandungan dalam sayuran tidak rusak," kata dia dalam webinar baru-baru ini, dilansir ANTARA.
Untuk menu sahur, Putri merekomendasikan hidangan berkuah semisal sop dengan sayuran yang bervariasi atau ditambah bahan lain semisal ayam, daging atau kacang merah.
Baca Juga: Hindari Hangatkan Makanan Buka Puasa untuk Sahur, Ini Akibatnya!
Jadi, dalam satu hidangan ini juga mencakup sumber vitamin, protein hewani dan nabati.
"Saya pilih kuah-kuahan karena kita membutuhkan menambah cairan untuk seharian, di samping juga tidak ribet membuatnya. Lalu, dengan variasi sayur. Masukin juga ayam potong atau besoknya dengan daging, kacang merah. Jadi dalam satu kali masak sudah ada protein hewani, nabati dan sayur," tutur dia.
Bila ingin menghidangkan ikan balado, Anda juga bisa menambahkan tahu dan tempe. Anda nanti tinggal menambah sayuran sebagai lauk lainnya. Cara ini untuk meminimalisir waktu memasak agar tidak terlalu lama.
"Sayuran baiknya tidak dipanaskan lagi apalagi yang berwarna hijau, kalau nitratnya berubah bisa menjadi karsinonegenik juga. Vitamin juga banyak berkurang. Sayur tidak membutuhkan waktu lama dimasak, estimasi lima menit jangan terlalu lama. Sayur sebaiknya jangan dipanaskan, yang mau dipanaskan lauk lain saja misalnya ayam atau dagingnya," demikian pesan Putri. [ANTARA]
Baca Juga: 5 Menu Sahur yang Bakal Bikin Kamu Kuat Berpuasa Seharian