Suara.com - Banyak orang menjaga kehidupan seksual dengan pasangan jarak jauh dengan melakukan sexting atau 'sex chatting'. Ini didefinisikan sebagai kegiatan mengirim foto atau video yang menjurus ke arah seksual.
Awalnya sexting dianggap sebagai perilaku menyimpang, tetapi kegiatan ini sekarang lebih diterima. Mungkin sebagai bentuk kesenangan.
Tetapi pertanyaannya, bagaimana hal ini memengaruhi hubungan romantis pasangan dan apakah sexting mungkin memiliki manfaat?
Berdasarkan studi terhadap 352 peserta yang dilansir Psychology Today, ada konsekuensi positif dan negatif tersendiri dari sexting.
Baca Juga: Begini Caranya Puaskan Hubungan Seksual Dengan Pasangan Jarak Jauh
Sekitar 50% dari mereka yang terlibat sexting mengalami hasil positif dalam hal hubungannya, yakni secara positif mempengaruhi hubungan seksual dan emosionalnya.
Ketika para peneliti memeriksa hal ini dalam hal status hubungan, peserta yang mengirim gambar seksual secara eksplisit kepada pasangan yang sudah berkomitmen lebih banyak mendapat hal positif, baik seksual maupun emosional, dan mendapat sedikit dampak negatif, seperti khawatir dan penyesalan, dibanding peserta dalam hubungan kasual.
Lebih lanjut, peserta yang berada dalam hubungan komitmen juga melaporkan lebih banyak sikap positif terhadap perilaku sexting dari pada yang hanya dalam hubungan kasual.
Wanita dalam hubungan biasa atau kasual mengatakan mereka lebih banyak merasa khawatir, penyesalan, dan trauma, dibanding mereka yang berada dalam hubungan komitmen.
Jadi intinya, pria dan wanita melaporkan lebih nyaman melakukan sexting ketika mereka dalam hubungan berkomitmen.
Baca Juga: PP Muhammadiyah soal WO Aisha: Nikah Bukan Cuma Halalkan Hubungan Seksual!
Pentingnya sexting sebagai bentuk komunikasi romantis dibuktikan dengan fakta sekitar 75% dewasa muda mengaku pernah terlibat di dalamnya.
Namun, bukti dari penelitian yang dilaporkan di sini menunjukkan manfaat sexting sangat bergantung pada jenis kelamin dan status hubungan.