Suara.com - Puasa yang dijalani selama kurang lebih 14 jam membuat seseorang merasa lemas dan lapar.
Namun jika Anda masih merasa lapar meskipun sudah berbuka puasa, bisa jadi Anda mengalami penurunan kadar gula darah.
Penelitian baru menunjukkan, turunnya kadar gula darah setalah makan membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori dalam sehari.
Dalam studi yang diterbitkan oleh Nature Metabolism dari PREDICT, tim peneliti mengumpulkan data terkait kadar gula darah 1.070 orang setelah sarapan dan setelah makan makanan yang dipilih secara bebas selama dua minggu.
Baca Juga: Hindari 3 Menu Sarapan Pagi Ini, Buruk bagi Penderita Diabetes Tipe 2
Secara total, peneliti mengambil data lebih dari 8.000 sarapan dan 70.000 makanan.
Pada bagian sarapan, muffin yang disantap memiliki kalori yang sama, namun komposisi karbohidrat, protein, lemak, dan juga seratnya bervariasi.
Peserta juga melakukan tes respon gula darah, untuk mengukur seberapa baik tubuh memproses gula.
Setelah uji coba, tim menemukan adanya penurunan gula secara signifikan, yakni dalam waktu 2-4 jam setelah makan.
Penurunan gula darah terbesar menaikkan rasa lapar hingga 9 persen dan makan makanan selanjutnya setelah jam lebih awal daripada partisipan lain, meskipun menu yang dimakan sama.
Baca Juga: Hikmah Menahan Lapar dan Bahaya Kekenyangan Menurut Imam Al-Ghazali
Bahkan kelompok ini juga mengonsumsi lebih banyak kalori, 3-4 jam setelah sarapan dan sekitar 312 kalori lebih banyak dari kelompok lainnya. Ini bisa menjadi penyebab naiknya berat badan hingga 9 kilogram pertahun.
Dr. Sarah Berry dari King’s College London mengatakan, kadar gula darah memainkan peran penting dalam mengendalikan rasa lapar.
“Kami telah menunjukkan, penurunan kadar gula darah lebih berperan untuk mengontrol rasa lapar dan asupan kalori, daripada saat gula darah tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, profesor Ana Valdes dari School of Medicine University of Nottingham menyebut penemuan ini mengungkap bahwa ukuran gula yang turun berdampak pada rasa lapar.
"Penemuan terkait ukuran gula yang turun setelah makan ini, berdampak pada rasa lapar dan nafsu makan. Sehingga potensi ini bisa membantu orang untuk mengontrol berat badan dan kesehatan jangka panjang," ungkap profesor Ana Valdes.