Suara.com - Saat ini sudah banyak orang menjalani vaksinasi virus corona Covid-19. Tapi, beberapa orang mungkin masih mempertanyakan seberapa perlunya tes virus corona setelah vaksin Covid-19.
Dr Anna P Durbin, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins dan Sekolah Umum Johns Hopkins Bloomberg, mengatakan orang yang sudah vaksin Covid-19 penuh masih perlu tes virus corona bila memiliki gejala atau memiliki risiko terpapar virus cukup besar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga menyarankan orang yang vaksin Covid-19 penuh bisa mengabaikan tes virus corona dan hanya karantina bila sudah terpapar virus corona tanpa gejala.
"Jika gejala berkembang, semua orang yang sudah vaksin Covid-19 harus isolasi dan menjalani tes virus corona," kata CDC dikutip dari Fox News.
Tapi, panduan ini berbeda pada setiap lingkungan kelompok karena tingkat turnover, peningkatan risiko penyebaran virus corona dan kesulitan menjaga jarak dalam suatu ruangan.

Dalam kasus ini, CDC merekomendasikan seseorang perlu karantina dan tes virus corona 14 hari setelah berpotensi terpapar Covid-19.
Dr Durbin telah menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 dibuat untuk melindungi semua orang dari penyakit serius, terutama virus pernapasan.
Bukti dari uji klinis menunjukkan vaksin Covid-19 yang telah disetujui, seperti vaksin Pfizer dan Moderna telah terbukti efektif mencegah gejala memburuk sekitar 95 persen.
Sebelumnya, hasil uji klinis vaksin Johnson & Johnson juga mengatakan satu dosis vaksin Covid-19 buatannya efektif mencegah gejala parah virus corona 72 persen. Tetapi, tingkat ini turun menjadi 66 persen setelah percobaan besar di seluruh dunia.
Baca Juga: FDA dan CDC Minta Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Ditangguhkan, Ada apa?
Menurut CDC, data awal juga sempat menunjukkan vaksin Johnson juga bisa menghambat transmisi tanpa gejala.