Suara.com - Menjalankan ibadah puasa di Indonesia berarti harus membuat tubuh tidak mendapat asupan makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Meski begitu, tubuh manusia umumnya tetap akan memiliki tenaga dan mampu beraktivitas.
Pertanyannya, apa yang membuat orang berpuasa tetap memiliki tenaga?
Dikatakam dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, tubuh manusia menyimpan cadangan energi dalam tiga bentuk. Jadi meski perut kosong selama belasan jam karena berpuasa, tenaga masih bisa didapat dengan membakar cadangan energi yang tersimpan dalam tubuh.
Cadangan energi yang pertama akan dibakar merupakan glukosa. "Kita punya cadangan energi namanya glikogen itu adalah salah satu bentuk glukosa yang disimpan untuk cadangan energi. Glukosa disimpan dalam hati, senyawa namanya glikogen."
Baca Juga: Warga Muslim di Sejumlah Desa Pulau Ambon Mulai Puasa Lebih Awal
"Jadi kalau kita puasa, kelaparan, tubuh akan mengeluarkan enzim yang namanya glukagon yang fungsinya memecah glikogen menjadi glukosa," jelas dr. Aryono dalam webinar 'Tips Sehat Puasa ala Guru Besar FKUI', Senin (13/4/2021) kemarin.
Jika asupan glukosa menipis, tubuh akan mulai membakar lipid atau lemak sebagai sumber energi. Menurut dokter Aryono, meski tubuh memiliki tiga cadangan energi, tetapi dengan puasa 14 jam di bulan Ramadhan, pembakaran hanya akan terjadi hingga lemak.
Sumber energi terakhir yang dijadikan cadangan berikutnya adalah protein, lanjut dokter Aryono. Ia mengatakan jika protein terpakai sebagai sumber energi dan dalam waktu lama akan menyebabkan seseorang jadi kurus termasuk massa otot.
"Protein salah satunya ada di otot. Itu kenapa orang yang yang mengalami kekurangan energi dalam waktu panjang bisa berdampak ototnya jadi kurus," pungkasnya.
Baca Juga: 30 Ucapan Selamat Ramadhan 1442 H/2021 untuk Dibagikan ke Whatsapp