Bisa Mematikan, Pandemi Covid-19 Picu 6 Gangguan Makan Berikut

Selasa, 13 April 2021 | 10:00 WIB
Bisa Mematikan, Pandemi Covid-19 Picu 6 Gangguan Makan Berikut
eating disorders, pica, gangguan makan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 berefek pada berbagai aspek kesehatan secara luas. Bahkan penelitian baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota dan Sekolah Kesehatan Masyarakat menyatakan bahwa pandemi telah memicu pola makan tak sehat atau gangguan makan.

Melansir dari Medical Xpress, peneliti mengatakan temuan yang paling mengkhawatirkan menunjukkan peningkatan atau munculnya kembali gangguan makan. Kondisi ini telah menewaskan sekitar 10.200 orang setiap tahun, sekitar satu orang setiap 52 menit.

"Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan penerapan kebijakan kesehatan masyarakat yang cepat untuk mengurangi penularan virus. Meskipun perlindungan ini diperlukan, gangguan terhadap kehidupan sehari-hari yang terkait dengan pandemi yang sedang berlangsung mungkin memiliki konsekuensi negatif yang signifikan terhadap risiko gangguan makan,"kata Melissa Simone, Ph.D. dari Unversity of Minnesota Medical School, seorang peneliti postdoctoral di Departemen Psikiatri dan Ilmu Perilaku

"Gangguan makan memiliki salah satu tingkat kematian tertinggi di semua masalah kesehatan mental dan oleh karena itu, penting untuk mencoba membuat hubungan antara konsekuensi pandemi dan perilaku makan yang tidak teratur," imbuhnya.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19

Studi ini bertujuan untuk memahami hubungan potensial antara stres, tekanan psikologis, kesulitan keuangan, dan perubahan perilaku makan selama pandemi Covid-19 melalui analisis data kualitatif dan kuantitatif.

ilustrasi gangguan makan, kelainan makan (Unsplash)
ilustrasi gangguan makan, kelainan makan (Unsplash)

Temuan yang diterbitkan dalam International Journal of Eating Disorders ini menemukan enam tema utama perubahan perilaku makan:

  • Makan dan ngemil tanpa berpikir
  • Peningkatan konsumsi makanan
  • Penurunan nafsu makan atau asupan makanan secara umum
  • Makan untuk mengatasi (stres atau kecemasan)
  • Pengurangan  asupan makanan
  • Munculnya kembali atau ditandai peningkatan gejala gangguan makan.

Sekitar 8 persen dari mereka yang diteliti melaporkan perilaku pengendalian berat badan yang sangat tidak sehat, 53 persen memiliki perilaku pengendalian berat badan yang tidak terlalu ekstrim dan 14 persen melaporkan makan berlebihan. Studi tersebut mengungkapkan bahwa hasil ini secara signifikan terkait dengan manajemen stres yang lebih buruk, gejala depresi yang lebih besar, dan kesulitan keuangan yang sedang atau ekstrim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI