Suara.com - Salah kaprah penggunaan kondom beraroma yang bukan untuk seks vaginal menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Senin (12/4/2021).
Ada juga pengakuan China soal efektivitas vaksin buatannya hingga gejala Covid-19 yang wajib mendapat pertolongan dokter.
Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:
1. Jangan Salah Kaprah, Kondom Beraroma Sebenarnya Bukan untuk Seks Vaginal
Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Kondom Beraroma Sebenarnya Bukan untuk Seks Vaginal
Tidak sedikit pasangan yang lebih memilih menggunakan kondom beraroma untuk kesenangan mereka saat berhubungan intim. Namun, pengguaan alat kontrasepsi ini bukan tanpa risiko.
BPOM AS (FDA) memperingatkan keberadaan gula dalam kondom beraroma yang dapat mengubah tingkat pH vagina wanita jika kondom ini digunakan dalam seks penetrasi.
2. China Akhirnya Ngaku Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19 Buatannya Rendah
Otoritas kesehatan China baru-baru ini mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka memiliki efektivitas yang rendah. Pengakuan yang jarang terjadi itu dilontarkan oeh pejabat pengendalian penyakit tertinggi negara.
Baca Juga: Tanda Terinfeksi Covid-19 Tanpa Anda Sadari dan Berita Kesehatan Lain
Kini pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk mencampurkannya untuk mendapatkan dorongan. Demikian seperti dilansir dari AP News.
3. Penderita Covid-19 Alami Gejala Ini, Segera Rujuk ke Dokter
Penyebaran Covid-19 terjadi adanya gejala ringan dan sedang yang cukup mengganggu. Hal ini diungkap oleh Dr. dr. Anna Rozaliyani, M. Biomed, Sp.P (k), yang mengatakan walaupun gejala yang tadinya tidak ada keluhan, namun sebaliknya ada keluhan yang signifikan.
“Memang gejala Covid-19 itu tidak semuanya berat, yang beratnya itu 20 persen. Tapi gejala ringan sampai sedang itu cukup mengganggu, yang tadinya tidak ada keluhan tapi ada keluhan yang signifikan,” ungkapnya, Minggu (11/4/2021).
4. Bukan dari Sekolah, Anak Berisiko Tertular COVID-19 Justru dari Orangtua
Pemberlakuan uji coba sekolah tatap muka mendapat kritik dari pakar epidemiologi. Kenapa?
Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D, mengatakan vaksinasi bukan alasan dibukanya kembali sekolah.
5. Tuntut Ilmu Setinggi Langit Saat Pandemi, Sekolah Tatap Muka Solusinya?
Surat Keputusan Bersama 4 Menteri menyatakan sekolah wajib melakukan pembelajaran tatap muka, usai tenaga pendidik menerima vaksin Covid-19 dari pemerintah.
Keputusan ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah di tingkat provinsi, yang melakukan uji coba sekolah tatap muka secara terbatas. Terbaru, pemerintah DKI Jakarta mulai melakukannya pada Rabu (7/4) kemarin.