Salah Kaprah Penggunaan Kondom Beraroma dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lain

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 12 April 2021 | 21:24 WIB
Salah Kaprah Penggunaan Kondom Beraroma dan 4 Berita Kesehatan Menarik Lain
Ilustrasi kondom dalam kemasan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah kaprah penggunaan kondom beraroma yang bukan untuk seks vaginal menjadi berita kesehatan paling banyak dibaca hari ini, Senin (12/4/2021).

Ada juga pengakuan China soal efektivitas vaksin buatannya hingga gejala Covid-19 yang wajib mendapat pertolongan dokter.

Simak rangkuman berita kesehatan menarik lainnya dari Suara.com, berikut ini:

1. Jangan Salah Kaprah, Kondom Beraroma Sebenarnya Bukan untuk Seks Vaginal

Baca Juga: Jangan Salah Kaprah, Kondom Beraroma Sebenarnya Bukan untuk Seks Vaginal

Ilustrasi kondom (Shutterstock)
Ilustrasi kondom (Shutterstock)

Tidak sedikit pasangan yang lebih memilih menggunakan kondom beraroma untuk kesenangan mereka saat berhubungan intim. Namun, pengguaan alat kontrasepsi ini bukan tanpa risiko.

BPOM AS (FDA) memperingatkan keberadaan gula dalam kondom beraroma yang dapat mengubah tingkat pH vagina wanita jika kondom ini digunakan dalam seks penetrasi.

Baca selengkapnya

2. China Akhirnya Ngaku Tingkat Efektivitas Vaksin Covid-19 Buatannya Rendah

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Otoritas kesehatan China baru-baru ini mengakui bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka memiliki efektivitas yang rendah. Pengakuan yang jarang terjadi itu dilontarkan oeh pejabat pengendalian penyakit tertinggi negara.

Baca Juga: Tanda Terinfeksi Covid-19 Tanpa Anda Sadari dan Berita Kesehatan Lain

Kini pemerintah China sedang mempertimbangkan untuk mencampurkannya untuk mendapatkan dorongan. Demikian seperti dilansir dari AP News.

Baca selengkapnya

3. Penderita Covid-19 Alami Gejala Ini, Segera Rujuk ke Dokter

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Penyebaran Covid-19 terjadi adanya gejala ringan dan sedang yang cukup mengganggu. Hal ini diungkap oleh Dr. dr. Anna Rozaliyani, M. Biomed, Sp.P (k), yang mengatakan walaupun gejala yang tadinya tidak ada keluhan, namun sebaliknya ada keluhan yang signifikan.  

“Memang gejala Covid-19 itu tidak semuanya berat, yang beratnya itu 20 persen. Tapi gejala ringan sampai sedang itu cukup mengganggu, yang tadinya tidak ada keluhan tapi ada keluhan yang signifikan,” ungkapnya, Minggu (11/4/2021).

Baca selengkapnya

4. Bukan dari Sekolah, Anak Berisiko Tertular COVID-19 Justru dari Orangtua

Ilustrasi - Kegiatan belajar-mengajar tatap muka di sekolah dasar negeri (SDN) Pademangan Barat 11 pada Rabu (7/4/2021). (ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara).
Ilustrasi - Kegiatan belajar-mengajar tatap muka di sekolah dasar negeri (SDN) Pademangan Barat 11 pada Rabu (7/4/2021). (ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara).

Pemberlakuan uji coba sekolah tatap muka mendapat kritik dari pakar epidemiologi. Kenapa?

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D, mengatakan vaksinasi bukan alasan dibukanya kembali sekolah.

Baca selengkapnya

5. Tuntut Ilmu Setinggi Langit Saat Pandemi, Sekolah Tatap Muka Solusinya?

Cover Liputan Khas Sekolah Tatap Muka. (Dok. Iqbal/Suara.com)
Cover Liputan Khas Sekolah Tatap Muka. (Dok. Iqbal/Suara.com)

Surat Keputusan Bersama 4 Menteri menyatakan sekolah wajib melakukan pembelajaran tatap muka, usai tenaga pendidik menerima vaksin Covid-19 dari pemerintah.

Keputusan ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah di tingkat provinsi, yang melakukan uji coba sekolah tatap muka secara terbatas. Terbaru, pemerintah DKI Jakarta mulai melakukannya pada Rabu (7/4) kemarin.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI