Stok Terbatas, Vaksinasi Covid-19 Akan difokuskan Untuk Lansia dan Guru

Senin, 12 April 2021 | 16:16 WIB
Stok Terbatas, Vaksinasi Covid-19 Akan difokuskan Untuk Lansia dan Guru
Tenaga kesehatan lansia divaksin corona
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan akui adanya keterbatasan stok vaksin Covid-19. Terbatasnya jumlah vaksin itu tak lepas dari ditundanya pengiriman vaksin bantuan COVAX-GAVI yang dikirim melalui India. 

Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., mengungkapkan, jumlah dosis vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia tersisa 9 juta dosis yang beredar di gudang penyimpanganan Kabupaten/Kota maupun di fasilitas pelayanan kesehatan. 

Sisa dosis tersebut merupakan bagian dari 27 juta dosis yang dialokasikan untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang menyasar kelompok usia 60 tahun ke atas atau lansia juga pemberi pelayanan publik.

"Kalau kita melihat saat ini yang sudah mendapatkan suntikan dosis 1 dan 2 kurang lebih 15 juta orang. Jadi masih ada 9 juta yang beredar di gudang Kabupaten/Kota maupun di fasilitas pelayanan kesehatan," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Senin (12/4/2021).

Baca Juga: Vaksinasi Dipercepat, Inggris Cegah 10.000 Kematian Hingga Bulan Lalu

Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (21/1/2021). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (21/1/2021). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]

Lantaran jumlahnya terbatas, pemerintah lakukan strategi prioritas pelaksanaan vaksinasi terhadap kelompok rentan, yakni dan lansia dan guru, terutama yang akan segera mengajar dalam sekolah tatap muka. 

"Ketika vaksin jumlahnya terbatas, kita melakukan prioritas vaksinasi. Jadi untuk itu di bulan April, karena kita tahu bahwa lansia adalah kelompok yang paling rentan, ini yang menjadi prioritas utama kita, di samping guru dan tenaga pendidik. Kelompok lain harap bersabar," ucap Nadia.

Nadia mengungkapkan bahwa stok vaksin bulan ini memang berkurang akubat penundaan 10 juta dosis vaksin AstraZeneca yang seharusnya dikirim dari India. Meski begitu, ia memastikan bahwa stok vaksin masih aman selama ini. Lantaran Biofarma masih memiliki 23 juta bahan baku vaksin Sinovac yang akan segera diolah bulan ini. 

Sehingga masyarakat yang sudah mendapat suntik vaksin dosis pertama pada bulan Maret dipastikan bisa mendapatkan dosis kedua bulan ini dengan jenis vaksin yang sama. 

"Suplai di bulan April satu-satunya dari Sinovac yang dibuat Biofarma. Ini perkiraan antara 7 juta sampai 11 juta pada April ini. Kami memastikan tentunya bahwa vaksin dosis kedua pasti akan diberikan untuk yang sudah mendapatkan dosis pertama vaksin pada Maret. Karena kita tahu tentang pemberian suntikan kedua adalah sudah 28 hari," jelas Nadia.

Baca Juga: Tercepat di Dunia, India Salurkan 100 Juta Dosis Vaksin Covid Dalam 85 Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI