Suara.com - Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sudah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka di 85 sekolah sejak Rabu, 7 April 2021 lalu. Namun orangtua tetap diberi kebebasan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan anak kembali ke sekolah.
Seperti halnya penyanyi Rossa, yang mengambil keputusan untuk tidak mengizinkan anaknya kembali ke sekolah karena masih takut tertular infeksi Covid-19.
"Di sekolah mereka pakai Google meet menurut aku lebih baik di rumah aja," ujar Rossa saat memperkenalkan restoran miliknya, Drumstrairs, Senin (12/4/2021).
Rossa menjelaskan sekolah tempat putranya Rizky Langit Ramadhan belajar, juga sudah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Baca Juga: Epidemolog: Vaksinasi Guru Bukan Jaminan Sekolah Tatap Muka Akan Aman
Seperti jumlah siswa yang belajar sangat terbatas, dan ada rolling atau siswa bergantian yang masuk selama 2 minggu, sebagian lainnya online.
"Tapi tetap aja aku sih belum diizinin," tutur Rossa.
Tidak seperti orangtua kebanyakan yang kesulitan saat anaknya belajar dari rumah, Rossa justru menemukan keuntungan saat anaknya belajar di rumah yang justru anaknya lebih fokus dan mandiri dalam hal waktu.
"Alhamdulillah rizki fokus di rumah, dia bisa ngerjain pelajaran dengan baik, dia nggak bosan diam di depan komputer dari jam setengah 8 pagi sampai setengah 4 sore," papar Rossa.
Baca Juga: Anies Buka Sekolah 23 Hari Kelamaan, Epidemiolog: Buat Anak kok Coba-coba
"Dia jadi bisa atur, aku mau bobo (tidur) siang jam 12, abis sholat dzuhur dia bobo siang dulu. Dan nanti masuk lagi, dia bisa dan semuanya pakai alarm. Seneng juga sih aku, jadi anaknya lebih mandiri sebetulnya buat aku," sambung Rossa.
Sementara itu Dinas Pendidikan DKI Jakarta mulai membuka 85 sekolah yang terdiri dari SD, SMP hingga SMA/SMK terhitung 7 April hingga 29 April 2021, dengan sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi.
Di antaranya seperti durasi belajar 3 hingga 4 jam, daya tampung 1 kelas hanya 50 persen, ditambah pengaturan jarak 1,5 meter antar tempat duduk siswa.
Tapi perlu diingat juga, data Satgas Covid-19 per 28 Maret 2021, menunjukkan 14 persen atau 181.637 kasus Covid-19 terdiri dari mereka yang berusia anak bersekolah, dengan rincian sebagi berikut:
- Usia 0 hingga 2 tahun (PAUD) sebanyak 23.934 kasus.
- Usia 3 hingga 6 tahun (TK) sebanyak 25.219 kasus.
- Usia 7 hingga 12 tahun (SD) sebanyak 49.962 kasus.
- Usia 13 hingga 15 tahun (SMP) sebanyak 36.634 kasus.
- Usia 16 hingga 18 tahun (SMA) sebanyak 45.888 kasus.