China Berencana Mencampur Vaksin Covid-19 Demi Kemanjuran yang Lebih Baik

Senin, 12 April 2021 | 15:18 WIB
China Berencana Mencampur Vaksin Covid-19 Demi Kemanjuran yang Lebih Baik
Ilustrasi vaksin COVID-19. (unsplash/@dimitrihou)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China sedang mempertimbangkan untuk mencampur berbagai vaksin Covid-19 demi meningkatkan efektivitas. Teknik ini dilakukan kerena efektivitas vaksin dari negaranya dianggap relatif rendah.

"Pihak berwenang harus mempertimbangkan cara untuk memecahkan masalah bahwa tingkat efektivitas vaksin yang ada (di negaranya) tidak tinggi," kata Gao Fu, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, dilansir ABC Australia.

Berbicara dalam konferensi di Chengdu pada Sabtu (10/4/2021), Gao mengatakan memberi orang dosis vaksin yang berbeda adalah salah satu cara meningkatkan kemanjuran vaksin.

Memang, vaksin China dinilai memiliki kemanjuran yang lebih rendah dari vaksin mRNA Pfizer dan Moderna. tetapi vaksin tersebut memilki kontrol suhu yang lebih rendah dalam hal penyimpanan.

Baca Juga: Tercepat di Dunia, India Salurkan 100 Juta Dosis Vaksin Covid Dalam 85 Hari

"Vaksinasi menggunakan vaksin dari jalur teknis yang berbeda sedang dipertimbangkan," sambungnya.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

Menurutnya, mengambil langkah untuk mengoptimalkan proses vaksin, termasuk mengubah jumlah dosis dan lamanya waktu antar dosis adalah solusi 'pasti' untuk masalah mengatasi kemanjuran.

Namun, Gao tidak langsung menunjuk vaksin mana yang dimaksud, apakah vaksin 'asing' atau dari negaranya sendiri.

China telah mengembangkan empat vaksin domestik yang disetujui untuk penggunaan publik dan yang kelima untuk penggunaan darurat skala kecil.

Sementara itu, dua dosis vaksin produksi Sinovac memiliki keefektifan 49,1% ketika diberikan kurang dari tiga minggu. Ini berdasarkan data dari percobaan Fase III di Brasil, dan masih di bawah ambang batas 50% yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Berkat Vaksin dan Dukungan Kebijakan, Pemulihan Ekonomi Membaik

Tetapi data dari subkelompok kecil menunjukkan tingkat kemanjuran meningkat menjadi 62,3% ketika dosis diberikan dengan interval tiga minggu dan lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI