Orangtua Diminta Tak Paksa Anak Puasa Jika Tak Kuat

Senin, 12 April 2021 | 13:27 WIB
Orangtua Diminta Tak Paksa Anak Puasa Jika Tak Kuat
Ilustrasi melatih anak puasa. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak yang belum akil baligh belum diwajibkan melakukan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Selain dipandang belum cukup umur, sistem pencernaan anak-anak juga belum sempurna. Lalu, bolehkah anak puasa?

Dokter spesialis anak Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A(K)., mengatakan bahwa anak akan lebih cepat lapar dibandingkan orang dewasa. Jenis makanan yang dikonsumsi juga akan mempengaruhi waktu tubuh mencerna dan kembali lapar. Ia mengatakan bahwa mengonsumsi makanan padat tentu akan bertahan lebih lama daripada sumber makanan cair.

"Makanan padat sampai 30 menit pertama masih penuh. Kemudian mulai menurun secara curam dan akan habis 2 jam setelah makan. Sedangkan penurunan yang terjadi kalau anak mengonsumsi makanan cair seperti susu lebih drastis lagi. Karena sebelum 30 menit sudah kosong dan menit ke 60 sudah mulai landai," jelasnya dalam webinar bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Senin (12/4/2021).

Secara keseluruhan, proses pengosongan lambung dan usus pada anak akan berlangsung selama berjam-jam. Dokter Aryono menjelaskan bahwa sekitar 1 jam setelah makan, makanan masih tersisa di lambung sebanyak 60 - 70 persen.

Baca Juga: Si Kecil Ingin Ikut Berpuasa? Begini Cara Melatihnya

Kemudian setelah dua jam, kembali berkurang dan tersisa sekitar 30-40 persen. Jam ketiga, makin menyusut menjadi 10-20 persen. Hingga hanya tersisa sebanyak 10 persen setelah 4 jam.

"Jadi kita bayangkan kalau anak puasa, karena 2 jam saja sudah 30-40 persen (sisanya). Jadi anak lebih mudah kelaparan dibandingkan orang dewasa," katanya.

Oleh sebab itu, orangtua tidak perlu memaksakan anak untuk ikut berpuasa. Dokter Aryono menyarankan, sebagai proses belajar, anak tidak harus penuh waktu ikut berpuasa. Bisa dimulai dengan beberapa jam dalam satu hari.

"Pertama 3 jam, hari kedua naikan 4 jam atau 5 jam. Sampai pada puasa setengah hari. Kemudian makin lama setelah anak terbiasa, mampu beradaptasi, dan menguasai perasaan lapar, maka puasa penuh," sarannya.

Orangtua juga sebaiknya memberitahu agar anak mengurangi aktivitas fisik selama sedang berpuasa. Agar tubuhnya tidak cepat lelah dan kehabisan tenaga.

Baca Juga: Waspada, Ini Dampaknya pada Tubuh Anak Bila Dipaksa Puasa

"Jangan sampai mereka aktivitasnya sama seperti bukan di bulan puasa, karena tentu pasti akan mengonsumsi energi yang lebih besar," ujar dokter Aryono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI