Suara.com - Bagi beberapa orang, hubungan seksual yang bertahan lama lebih mereka nikmati daripada hanya berlangsung dalam waktu singkat. Untuk melakukannya, Anda dapat mencoba tehnik 'edging'.
Edging merupakan kesengajaan dalam menghentikan rangsangan terhadap diri sendiri maupun pasangan tepat sebelum orgasme. Lalu, dapat mulai lagi dengan mengulangi foreplay hingga Anda dan pasangan siap mencapai klimaks.
"Sederhananya, edging adalah penundaan dan pengendalian orgasme yang disengaja," kata terapis seks Aida Manduley, dilansir Insider.
Manduley menjelaskan beberapa manfaat edging:
Baca Juga: Atta Halilintar Dinasihati Dokter Boyke, Jangan Buru-buru Berhubungan Seks
- Memperpanjang kesenangan.
- Cara untuk mengenal tubuh dan reaksinya secara lebih baik.
- Memperpanjang durasi aktivitas seksual.
- Bisa menjadi bagian dari praktis seks tantra.
- Menghasilkan orgasme yang lebih kuat.
Durasi edging dapat bervariasi, tergantung pada masing-masing individu.
Secara umum, edging merupakan teknik yang aman. Tetapi itu tergantung pada metode yang digunakan seseorang,
"Jika hanya berhenti dan menahan rangsangan, ini aman, Tetapi, misalnya, jika melakukan sesuatu untuk menghentikan aliran darah (di penis), maka bisa berbahaya," ujar Manduley.
Sebenarnya, setiap air mani yang diproduksi tetapi tidak dikeluarkan akan diserap kembali dan / atau dipecah sesuai kebutuhan.
Namun, Manduley mengatakan mungkin edging tidak cocok untuk semua orang.
Baca Juga: Tak Terima Dilarang Berhubungan Seks, Pria Ini Bakar Mobil Kakak Pacarnya
"Untuk beberapa orang, terutama mereka yang mengalami gairah tidak konsisten dan kesulitan ereksi, edging bisa menjadi rumit dan menyebabkan kehilangan orgasme atau tidak mood," jelas Manduley.
Satu-satunya masalah keamaan yang perlu dipertimbangkan adakah psikologis. Manduley mengatakan tidak boleh melakukan edging ke orang lain tanpa persetujuan mereka.
Jadi, selalu diskusikan tentang teknik ini terlebih dahulu dengan pasangan sebelum melakukannya.