Epidemolog: Vaksinasi Guru Bukan Jaminan Sekolah Tatap Muka Akan Aman

Sabtu, 10 April 2021 | 06:56 WIB
Epidemolog: Vaksinasi Guru Bukan Jaminan Sekolah Tatap Muka Akan Aman
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah satu tahun menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), sekolah tatap muka tampaknya akan segera direalisasikan di tahun ajaran baru 2021 mendatang. Uji coba telah dilakukan Rabu (7/4/2021) lalu terhadap 85 sekolah yang sudah lolos penilaian Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Tentu banyak pertimbangan di balik keputusan dibukanya sekolah di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai ini. Dan vaksinasi guru adalah salah satunya.

Namun, hal ini disanggah oleh dr. Pandu Riono, Mph, PhD, pakar epidemiologi Universitas Indonesia. Ia mengatakan bahwa vaksinasi guru tidak menjadi alasan untuk dibukanya kembali sekolah.

“Itu bukan jadi alasan dibukanya kembali sekolah, karena kan masyarakat di sekolah bukan cuma guru. Anak sekolah belum divaksinasi, kan?” ungkap dr. Pandu saat dihubungi Suara.com, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Berisiko Munculkan Klaster Baru, Apa Kata IDAI?

Untuk sekolah tatap muka, ia berpendapat bahwa sebaiknya jangan tergantung pada vaksinasi. Yang terbaik menurutnya adalah melakukan pencegahan di luar vaksinasi, yaitu mencuci tangan, memakai masker selama pelajaran, dan ruangan kelas harus diatur untuk bisa menjaga jarak.

“Disiplin ini yang mesti ditetapkan, jangan gara-gara gurunya sudah divaksin, terus nggak mau pakai masker,” ungkapnya.

Di sekolah, anak-anak tentu tak hanya berinteraksi dengan gurunya di kelas. Mereka berinteraksi juga misalnya dengan satpam sekolah, penjaga kantin, dan terutama dengan teman-temannya yang lain. Satu saja di antara mereka ada yang membawa virus, menurut dr. Pandu, rentan terjadi penularan.

“Kita tidak tahu di antara orang-orang yang berinteraksi itu, mana yang membawa virus. Kalau di lingkungan sekolah, cukup satu orang yang bawa virus, itu sudah menularkan tiga jam di kelas dan menginfeksi,” jelasnya.

Itu sebabnya, dr. Pandu menegaskan, vaksinasi guru dan dibukanya sekolah kembali tidak ada hubungannya. Jangan jadikan vaksinasi guru ini sebagai alasan. Ia juga khawatir jika vaksinasi menjadi alasan dibukanya kembali sekolah, maka prinsip-prinsip pencegahan penularan Covid-19 yang lain akan diabaikan.

Baca Juga: Guru Sudah Divaksin, Emang Jamin Siswa Enggak Tertular Covid-19?

“Pencegahan itu yang paling utama, karena vaksinasi tidak mungkin mencegah penularan,” tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI