Suara.com - Pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca dilakukan sejumlah negara dunia, usai ditemukannya efek samping langka pembekuan darah.
Setelah Filipina dan Inggris, Belanda juga akan membatasi penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca pada kelompok lansia berusia 60 tahun ke atas.
Menteri Kesehatan Hugo de Jonge mengatakan, keputusan itu muncul sehari setelah regulator obat Eropa mengatakan telah menemukan kasus langka pembekuan darah di sejumlah penerima vaksin orang dewasa, meski manfaat vaksin masih lebih besar ketimbang risikonya.
"Orang-orang berusia di atas 60 tahun, kelahiran 1960 an atau lebih awal, dengan aman dapat melanjutkan menerima suntikan AstraZeneca. Orang-orang berusia di bawah 60 tahun akan mendapatkan vaksin berbeda," katanya, dilansir ANTARA.
Baca Juga: Vaksin Covid-19, Ini Minuman dan Makanan yang Harus Dikonsumsi atau Tidak
Belanda, yang memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca, menjadi salah satu negara yang membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa hari terakhir menyusul kekhawatiran efek samping.
Namun, de Jonge menegaskan risiko yang lebih besar bagi orang dewasa yang lebih tua.
"Risiko gangguan kesehatan akibat COVID-19 pada orang berusia di atas 60 tahun berkali-kali lebih besar ketimbang risiko efek samping trombosis parah yang dilaporkan sangat jarang dengan jumlah kadar trombosit yang rendah," katanya.
Vaksin tersebut, yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford dan dianggap sebagai pelopor vaksin global, menghadapi kekhawatiran keamanan dan masalah persediaan. [ANTARA]
Baca Juga: Jelang Ramadan, Takmir Masjid di Sumut Akan Divaksin Covid-19