Suara.com - Kekhawatiran terhadap penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca semakin meluas. Jika sebelumnya banyak negara yang membatasi penggunaan vaksin tersebut, kini giliran Belanda mengambil langkah pencegahan.
Dikutip dari ANTARA, Jumat, (9/4/2021), Pemerintah Belanda akan membatasi penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada usia 60 tahun ke atas.
Tindakan itu diambil menyusul kasus langka pembekuan darah, kata Menteri Kesehatan Hugo de Jonge, Kamis (8/4).
Sebelumnya, regulator obat Eropa mengatakan telah menemukan kasus langka pembekuan darah di sejumlah penerima vaksin orang dewasa. Meski demikian manfaat vaksin disebut masih lebih besar ketimbang risikonya.
Baca Juga: Waduh, Obat Cacing buat Kuda Digunakan untuk Mengobati Covid-19
"Orang-orang berusia di atas 60 tahun, kelahiran 1960 an atau lebih awal, dengan aman dapat melanjutkan menerima suntikan AstraZeneca. Orang-orang berusia di bawah 60 tahun akan mendapatkan vaksin berbeda," kata pemerintah melalui pernyataan.
Belanda, yang memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca, menjadi salah satu negara yang membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa hari terakhir menyusul kekhawatiran efek samping.
Namun, de Jonge menegaskan risiko yang lebih besar bagi orang dewasa yang lebih tua.
"Risiko gangguan kesehatan akibat COVID-19 pada orang berusia di atas 60 tahun berkali-kali lebih besar ketimbang risiko efek samping trombosis parah yang dilaporkan sangat jarang dengan jumlah kadar trombosit yang rendah," katanya.
Vaksin tersebut, yang dikembangkan AstraZeneca bersama Universitas Oxford dan dianggap sebagai pelopor vaksin global, menghadapi kekhawatiran keamanan dan masalah persediaan.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Makin Banyak Negara Tarik Vaksin AstraZeneca