Suara.com - Pandemi Covid-19 sudah berlangsung lebih dari setahun, tapi masih saja ada orang yeng menggunakan sembarangan obat untuk mengobati Covid-19, termasuk di antaranya obat anti-parasit, seperti obat cacing buat kuda.
Belum ada bukti kuat jika obat cacing ivermectin efektif untuk Covid-19, namun menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat, yakni FDA, yang menyebut bahwa obat ini digunakan untuk mengobati cacingan pada manusia, dan versi oles kerap digunakan untuk menghilangkan kutu rambut.
Penggunaan ivermictin untuk Covid-19 terjadi karena adanya informasi yang salah tentang obat tersebut. Pada tahun lalu, para peneliti Australia menemukan jika obat tersebut dalam dosis besar menunjukkan kemampuan melawan virus corona di cawan laboratorium.
Sayangnya, penelitian ini tidak melakukan pengujian langsung pada manusia. Jika pun sudah ada, hasilnya tidak jelas atau efeknya beragam dan berbeda pada setiap orang.
Baca Juga: Profesor Ungkap Tanaman Obat Virus Corona Ada dalam Alquran
Sehingga Infectious Disease Society of America merekomendasikan agar ivermectin tidak digunakan untuk Covid-19 di luar uji klinis.
Bahkan yang parahnya, beberapa orang menggunakan obat tersebut untuk dosis yang seharusnya diberikan pada hewan, yaitu kuda, karena dosis yang diberikan pada manusia sangat sulit diakses.
FDA sendiri sudah menerima banyak laporan terkait orang yang dirawat di RS setelah mengonsumsi obat ivermectin yang dosisnya diperuntukkan bagi kuda.
Dosis untuk hewan tapi dikonsumsi manusia, efeknya bisa sangat berbahaya, seperti beracun hingga overdosis, yang menyebabkan mual, muntah, tekanan darah rendah, reaksi alergi, koma, bahkan kematian. Duh, jangan ditiru ya!
Baca Juga: Titik Terang, Ilmuwan Membuat Obat Covid-19 Oral yang Dinilai Menjanjikan