Gawat! Pasien Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Rentan Kena Diabetes

Kamis, 08 April 2021 | 19:46 WIB
Gawat! Pasien Penyakit Jantung 3 Kali Lebih Rentan Kena Diabetes
ilustrasi penyakit diabetes. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien penyakit jantung disebut berisiko tiga kali lipat lebih tinggi terserang diabetes, menurut sebuath penelitian terbaru.

Berdasarkan penelitian, hampir 30 persen pasien jantung juga menderita penyakit diabetes. Hal ini sebanding dengan prevalensi diabetes sekitar 9 persen lewat populasi umum.

Penelitian menunjukkan hasil berbeda tergantung letak geografis. Di negara-negara teluk misalnya, 60 persen pasien jantung juga mengidap diabetes. Sementara negara Eropa melaporkan persentase lebih rendah, hanya 20 persen.

"Obesitas dan kurang olahraga menjadi faktor risiko umum bagi diabetes dan jantung. Hasil penelitian ini menyorot pentingnya peningkatan nutrisi dan aktivitas fisik secara global," ungkap penulis studi, Dr. Emmanuelle Vidal-Petiot dari Bichat-Claude Bernard Hospital, Paris.

Baca Juga: Sebelum Puasa Ramadan, Jangan Lupa Cek Gula Darah di Rumah Sakit Ya!

Dilansir Healthshots, Vidal-Petiot mengatakan negara-negara dengan kasus diabetes parah biasanya juga mengalami masalah oebsitas. Ini merupakan dampak dari urbanisasi yang mengubah aktivitas fisik dan asupan makanan.

Analisis dari CLARIFY mencakup 32.694 pasien, dengan penyakit kronis obesitas dan diabetes di negara Eropa, Asia, Amerika, Timur Tengah, Australia, dan Afrika. Pasien ini terdaftar pada tahun 2009 hingga 2010, dengan tindak lanjut setiap tahun.

Hasil uji klinis diukur pada pasien jantung dan diabetes. Peneliti juga membandingkan faktor lain yang menjadi pengaruh, yakni usia, jenis kelamin, status merokok, indeks massa tubuh, tekanan darah, obat-obatan.

Ditemukan bahwa pasien penyakit jantung yang mengidap diabetes memiliki tingkat kematian sebesar 38 persen lebih tinggi selama lima tahun penelitian. Risiko kematian juga lebih tinggi 28 persen yang disebabkan oleh serangan jantung, stroke, dan kardiovaskular.

Meski pasien jantung dengan diabetes memiliki risiko yang lebih buruk, Dr. Vidal-Petiot mengatakan diabetes tersebut dikaitkan dengan daerah dan tingkat prevalensi terendah.

Baca Juga: Punya Masalah Jantung, Bolehkah Konsumsi Obat Disfungsi Ereksi?

"Di Eropa misalnya, diabetes dikaitkan dengan risiko 29 persen hasil gabungan serangan jantung, stroke, dan kematian dari penyakit kardiovaskular. Karena itu, perawatan bagi pasien jantung dan diabetes harus ditingkatkan," ungkapnya.

Ia menyimpulkan, faktor makanan dan hidup sehat menjadi penting. Dengan menerapkan pola tersebut, dapat menurunkan risiko penyakit diabetes.

"Kontrol berat badan dan olahraga, juga deteksi dini gula darah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI