Suara.com - Orang muda di bawah usia 30 di Inggris akan ditawarkan vaksin alternatif selain vaksin Oxford/AstraZeneca. Hal ini dilakukan karena adanya kasus pembekuan darah yang sangat langka yang telah terdeteksi di beberapa penerima di bawah usia 60 tahun.
Melansir dari Independent, sebuah tinjauan oleh European Medicines Agency (EMA) juga menyimpulkan bahwa gumpalan darah ini harus terdaftar sebagai efek samping yang sangat langka dari vaksin.
Kondisi yang pembekuan darah ini disebut trombosis sinus vena serebral (CVST), kondisi ketika gumpalan darah di pembuluh darah yang mengalir dari otak yang terkadang memicu kematian. Kondisi ini juga kadang dikombinasikan dengan trombositopenia di mana pasien menunjukkan tingkat trombosit yang rendah secara abnormal.
Pembekuan di perut (splanchnic vein thrombosis) juga telah terdeteksi di antara beberapa penerima vaksin.
Baca Juga: Terkait Penggumpalan Darah, Waspada 6 Gejala Ini Usai Vaksin AstraZeneca
Dokter June Raine, kepala Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan sistem pemantauan keamanannya mendeteksi adanya potensi efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca pada sejumlah kecil orang.
"Bukti semakin kuat dan tinjauan kami telah menyimpulkan bahwa vaksin telah menyebabkan efek samping ini," katanya.
MHRA mengatakan ada 79 kasus CVST terkait dengan rendahnya sel trombosit dalam darah. Kondisi tersebut muncul setelah pemberian dosis pertama. Dalam kasus ini 19 orang telah meninggal akibat gangguan pembekuan, tiga di antaranya berusia di bawah 30 tahun.
Dr Raine mengatakan siapa pun yang memiliki gejala empat hari setelah vaksinasi harus segera datang untuk meminta nasihat medis secepatnya. Gejala yang muncul adalah serangan sakit kepala parah atau terus-menerus, penglihatan kabur, sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak, sakit perut terus-menerus, memar kulit yang tidak biasa, atau bintik-bintik di luar tempat suntikan.
Baca Juga: Cak Imin: Murid Jangan Diam Lama di Rumah, Ghirah Pengetahuan Bisa Hilang