Ini Beda Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir dan Orang Dewasa

Rabu, 07 April 2021 | 18:18 WIB
Ini Beda Penyakit Kuning Pada Bayi Baru Lahir dan Orang Dewasa
Ilustrasi penyakit liver, sakit kuning, penyakit kuning. (dok. Envato elements)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit kuning tidak hanya dapat menyerang bayi baru lahir tapi juga orang dewasa. Namun yang perlu diketahui adalah, penyebab kuning pada bayi baru lahir dan pada orang dewasa berbeda, sehingga penanganannya tidak bisa disamakan.

Disebut penyakit kuning oleh masyarakat Indonesia, karena ditandai mata, telapak tangan, selaput lidah, urin (air kencing), hingga kulit yang berwarna kuning. Dalam istilah medis, penyakit ini disebut dengan jaundixe atau ikterus.

Dikatakan Dokter Spesialis Bedah Digestif Eka Hospital Bekasi, dr. Indah Mestika Situmorang, Sp. B-KBD, penyebab kuning pada bayi lahir dikarenakan kadar hemoglobin yang terlalu tinggi, yang akhirnya jumlah bilirubin meningkat.

Sedangkan pada orang dewasa biasanya disebabkan karena adanya masalah, gangguan, atau kelainan pada hati, liver, kantong empedu, hingga saluran empedu tersumbat.

Baca Juga: Pilek pada Bayi Baru Lahir, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sehingga jika pada bayi baru lahir, dijemur di bawah sinar matahari akan membantu. Maka tidak dengan orang dewasa, karena membutuhkan tindakan pembedahan.

"Sebabnya saja sudah beda antara bayi dan dewasa. Maka kalau sebabnya beda, maka penanganannya juga beda alias bukan dijemur," ujar dr. Indah dalam acara Live IG Eka Hospital, Selasa (6/4/2021).

Bilirubin adalah senyawa pigmen atau cairan berwarna kuning yang diproduksi hati atau liver dan di simpan di kantong empedu. 

Setelah makanan turun, maka cairan empedu atau bilirubin akan ikut turun bersama sisa makanan bersatu dalam fases atau kotoran manusia, sehingga berwarna kuning.

Dalam pembedahan, yang perlu dilakukan dokter setelah mendiagnosis penyebab kuning, selanjutnya memperbaiki masalah atau kelainan yang terjadi.

Baca Juga: Bayi Ini Punya Antibodi Covid-19 Berkat Sang Ibu Vaksinasi Saat Hamil!

Dari beberapa kasus yang sering ditangani dr. Indah atau dokter bedah lainnya, paling banyak ditemukan adanya sumbatan berupa batu, dan beberapa di antaranya tumor.

"Sehingga yang perlu diketahui ada macet dari aliran empedu tersebut. Mampetnya bisa karena batu, bisa karena tumor penyebab terbesar, kebanyakan batu," papar dr. Indah.

Namun untuk tumor terbagi pada dua, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Dan tumor ganas ini yang patut diwaspadai, karena bisa menyebar ke organ lain, atau sering disebut dengan kanker.

"Ada juga tumor, bisa jinak atau ganas," pungkas dr. Indah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI