"Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan masalah jantung," lanjut Hammond.
Menurut psikolog klinis Helen Wilson, gejala fisik dirasakan karena pada dasarnya otak dan tubuh saling berkaitan.
"Bagian otak yang memproses emosi, termasuk stres, berada tepat di sebelah batang otak, yang berhubungan dengan fungsi tak sadar seperti detak jantung dan pernapasan," jelas Wilson.
Sumber stres akan disalurkan yang pada waktunya akan memengaruhi fungsi kardiovaskular, penyakit autoimun, serta fungsi metabolisme.
"Inilah mengapa kita cenderung sakit ketika kita stres, dan seiring waktu akan ada konsekuensi fisiologis," pungkas Wilson.