Sekolah Kembali Buka, Pakar Sebut Pembelajaran Daring Jangan Ditinggalkan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Rabu, 07 April 2021 | 07:15 WIB
Sekolah Kembali Buka, Pakar Sebut Pembelajaran Daring Jangan Ditinggalkan
Siswi di Palembang tengah belajar secara daring [Fitria/suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar menyebut meteode pembelajaran daring dan digital tidak boleh ditinggalkan, meskipun sejumlah sekolah sudah kembali buka.

Menurut praktisi pendidikan dari Pesona Edu, Hary Chandra, pembelajaran daring baiknya tetap diberikan sebagai pelengkap.

"Pembelajaran daring sebaiknya tetap diberikan. Media digital sudah seyogyanya dipakai sebagai pelengkap atau bergandengan tangan dengan media cetak seperti buku untuk memaksimalkan pembelajaran," ujar Hary di Jakarta, dilansir ANTARA.

Dia menambahkan pembelajaran daring selama ini kerap diasumsikan sebagai kegiatan yang membosankan, karena pada praktiknya lebih banyak mendengarkan guru yang berbicara.

Baca Juga: Ini Daftar 85 Sekolah di Jakarta yang Dibuka Besok

Padahal sebenarnya, pembelajaran digital bisa menyenangkan jika dilakukan secara interaktif.

"Nah dalam pembelajaran daring, biasanya menggunakan media pembelajaran digital. Kita sering menemukan media digital ini asumsinya dalam bentuk buku elektronik yang tidak berbeda dengan cetak. Justru dengan seperti itu memberatkan karena harus memiliki gawai dan internet," tambahnya.

Media pembelajaran digital saat ini telah berkembang dan lebih interaktif. Modul pembelajaran interaktif dengan materi digital memudahkan siswa dalam memahami pembelajaran.

"Kunci pembelajaran interaktif itu adalah seberapa banyak pembelajaran dapat dipahami oleh siswa," kata dia.

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mengumumkan diperbolehkannya PTM terbatas.

Baca Juga: Kemendikbud Sebut 50 Persen Siswa Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring

Nadiem mengatakan prioritas utama sektor pendidikan saat ini adalah mengembalikan anak kembali belajar tatap muka.

"Prioritas kita nomor satu adalah mengembalikan anak belajar tatap muka. Walaupun sebagus-bagusnya PJJ, tidak mungkin seoptimal PTM," kata Nadiem.

Meski sudah diperbolehkan PTM terbatas, namun sekolah harus tetap menyediakan opsi pembelajaran daring yang diperuntukkan bagi siswa yang melakukan PJJ. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI