Asal Berlapis dan Pemakaiannya Benar, Masker Bisa Lindungi hingga 96 Persen

Selasa, 06 April 2021 | 16:25 WIB
Asal Berlapis dan Pemakaiannya Benar, Masker Bisa Lindungi hingga 96 Persen
Ilustrasi masker dengan ventilasi atau katup. (Pexels/Edmond Dantes)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masker memainkan peran yang sangat penting dalam mencegah penularan Covid-19. Bahkan ketika Anda memilih masker yang tepat, penularan virus corona bisa dicegah hingga lebih dari 90 persen.

Melansir dari Healthshots, masker berlapis yang dipasang dengan benar memblokir 84 persen partikel yang dikeluarkan oleh seseorang yang memakainya. Sementara jika dua orang yang mengenakan jenis masker ini, dapat mengurangi penularan hingga hampir 96 persen.

Para ilmuwan dari Georgia Institute of Technology di Amerika Serikat mengatakan jenis bahan, kekencangan yang pas, dan jumlah lapisan kain yang digunakan dapat secara signifikan memengaruhi risiko paparan terhadap virus corona baru. Studi ini telah diterbitkan dalam jurnal Aerosol Science and Technology.

Studi tersebut mengukur efisiensi filtrasi partikel submikron ultrasmall yang melewati berbagai bahan yang berbeda.

Baca Juga: Azis Syamsuddin Soroti Realisasi Vaksin untuk Lansia yang Masih Rendah

"Partikel submikron dapat bertahan di udara selama berjam-jam hingga berhari-hari tergantung pada ventilasi, jadi jika Anda memiliki ruangan yang tidak berventilasi atau berventilasi buruk maka partikel kecil ini dapat bertahan di sana untuk jangka waktu yang sangat lama," kata Nga Lee (Sally) Ng, salah satu penulis studi dari Institut Teknologi Georgia.

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menguji 33 bahan berbeda yang dapat diakses secara komersial, termasuk kain tenun satu lapis seperti katun dan poliester tenunan, kain campuran, bahan berbasis selulosa, dan bahan yang biasa digunakan di rumah sakit.

"Kami belajar bahwa ada banyak variabilitas dalam kinerja filtrasi bahkan dalam jenis material yang sama," kata Ng.

Menurut para ilmuwan, bahan yang tersedia secara komersial memberikan tingkat penolakan partikel submikron yang dapat diterima sambil tetap mempertahankan hambatan aliran udara yang mirip dengan masker bedah.

Untuk masker buatan sendiri, para ilmuwan menemukan bahwa bahan dengan kinerja terbaik adalah tirai anti tembus pandang yang tersedia secara komersial dan bungkus sterilisasi yang banyak digunakan untuk mengemas instrumen bedah.

Baca Juga: Tak Langsung Manjur usai Suntik, Simak Lama 4 Vaksin Ini Bangun Antibodi

Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)

Bahan rajutan longgar, kain batting, flanel, berbulu domba harus dihindari untuk membuat masker.

Sementara masker berlapis-lapis bekerja jauh lebih baik daripada sampel satu lapis, para ilmuwan mengatakan orang juga harus memperhatikan pernapasan mereka. Mereka menekankan bahwa pemasangan masker juga penting karena partikel dapat dengan mudah keluar melalui celah di hidung atau melalui samping.

Berdasarkan analisis, para ilmuwan mengatakan bahwa masker yang dipasang dengan benar dan berlapis-lapis menolak 84 persen partikel yang dikeluarkan oleh pemakainya sementara transmisi partikel berkurang hingga 96 persen ketika masker tersebut dikenakan oleh dua orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI