Suara.com - Sakit kepala akibat hubungan seks bisa menjadi tanda negatif yang menyakitkan, meskipun seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Menurut NHS, ahli medis berpendapat bahwa sakit kepala akibat seks disebabkan oleh ketegangan dan tekanan pada otot kepala dan leher. Kondisi ini biasanya berlangsung antara beberapa menit hingga satu jam.
Penelitian sebelumnya tentang sakit kepala yang terkait dengan aktivitas seksual (HSA) menemukan bahwa sakit kepala memengaruhi sekitar 1 persen populasi.
Para peneliti, dilansir dari Metro UK, juga menemukan bahwa sakit kepala akibat seks 3 hingga 4 kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Meskipun begitu, peneliti melaporkan bahwa kasus ini jarang dilaporkan karena rasa malu di antara penderitanya.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Diare, Begini Ciri-cirinya
Walau mengganggu, sakit kepala akibat seks biasanya tidak berbahaya sama sekali. Lalu, apa yang bisa dilakukan jika Anda berencana berhubungan seks tapi khawatir akan sakit kepala?
NHS merekomendasikan untuk minum obat penghilang rasa sakit beberapa jam sebelum melakukan tindakan pencegahan. Jika sakit kepala akibat seks menganggu kehidupan, Anda perlu konsultasi dengan dokter.
Anda harus menghubungi layanan darurat medis jika sakit kepala parah dan rahang sakit ketika makan, penglihatan kabur, kulit kepala sakit serta mengalami gejala lain, seperti kaki atau lengan terasa lemas atau mati rasa.
Anda juga harus menghubungi darurat medis jika mengalami sakit kepala yang sangat menyakitkan dan kehilangan penglihatan, kesulitan berbicara atau mengingat sesuatu, putih mata memerah, kebingungan, mengantuk, serta demam tinggi atau menggigil.
Baca Juga: Kenapa Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Sesak Napas? Ini Alasannya!