Idap Sindrom Langka, Wanita Ini Hanya Punya Satu Payudara

Senin, 05 April 2021 | 16:03 WIB
Idap Sindrom Langka, Wanita Ini Hanya Punya Satu Payudara
Ilustrasi payudara (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita muda terkejut mengetahui dirinya memiliki sindrom langka setelah hanya satu payudaranya yang tumbuh selama masa pubertas.

Awalnya, Becca Butcher, seorang resepsionis real estate menyadari dada atau payudaranya rata. Tapi, dokter membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum didiagnosis menderita sindrom Polandia.

Becca sebagai seorang remaja telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk meneliti cara meningkatkan pertumbuhan payudara dengan cara menumbuhkan jaringan dan menggunakan bra yang tidak pas untuk meratakannya.

Sebenarnya, sindrom Polandia lebih sering terjadi pada pria. Kondisi ini membuat seseorang dilahirkan dengan otot yang kurang berkembang di satu sisi tubuhnya.

Baca Juga: Mutasi E484K Virus Corona Ditemukan di Indonesia, Bikin Vaksin Tak Efektif?

Kondisi ini bisa menyebabkan kelainan pada tangan, lengan, bahu dan dada. Bahkan kondisi ini diperkirakan memengaruhi sekitar 1 dari 20 ribu bayi baru lahir.

Ilustrasi payudara (shutterstock)
Ilustrasi payudara (shutterstock)

Sejak Becca didiagnosis, ia telah berusaha meningkatkan kesadarannya dan membantu orang lain merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

"Saya menyadari bahwa payudara saya memiliki ukuran yang berbeda ketika remaja. Seorang teman menunjukkan kepada saya bahwa payudaranya yang satu lebih besar dari yang lainnya. Saat itulah, saya menyadari bahwa perbedaan ukuran kedua payudara itu sangat mencolok sehingga orang lain bisa mengamatinya," kata Becca dikutip dari Daily Star.

Becca juga akan melihat semua gadis lain seusianya yang memiliki dua payudara, tapi ia masih punya satu dan itu membuatnya merasa tersadarkan ada yang tidak beres.

"Saya meminta bantuan dokter, tetapi mereka mengatakan bahwa dada saya normal. Pada akhirnya, payudara saya akan tumbuh, seperti normalnya beberapa gadis akan mengalami menstruasi yang lebih lambat," jelasnya.

Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Diare, Begini Ciri-cirinya

Sejak Becca didiagnosis, dia telah bekerja untuk meningkatkan kesadaran dan membantu orang lain merasa lebih nyaman dengan diri mereka sendiri.

"Saya bertanya kepada dokter beberapa kali selama bertahun-tahun. Tapi, mereka selalu menolak dan saya merasa dokter tidak menganggap kondisi ini serius," ujarnya.

Sampai akhirnya, Becca mendeteksi kondisinya sendiri melalui Google dan menemukan foto seseorang yang payudaranya terlihat mirip dengannya.

Saat itulah Becca baru memahami kondisi yang dialaminya disebut sebagai sindrom Polandia. Lalu, ia menceritakannya pada dokter dan mulai melakukan perawatan medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI