Bukan Cuma Diabetes, Ini Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Anak

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 05 April 2021 | 15:35 WIB
Bukan Cuma Diabetes, Ini Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Anak
Ilustrasi anak makan makanan manis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengonsumsi gula berlebih diketahui berkontribusi pada risiko penyait obestias, diabetes dan kerusakan gigi. Tapi sebuah studi baru menunjukkan fakta lain.

Studi yang diterbitkan Translational Psychiatry menunjukkan, anak-anak yang mengkonsumsi minuman manis dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan memori di usia dewasa.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dua sepertiga anak muda di Amerika Serikat mengkonsumsi setidaknya satu minuman manis setiap harinya.

Selain itu, ahli saraf yang juga profesor ilmu biologi Scott Kanoski, dalam penelitiannya menunjukkan bahwa mengonsumsi minuman manis juga merusak fungsi memori pada tikus, sekaligus mengubah mikrobioma usus.

Baca Juga: Efek Diabetes pada Pria dan Wanita Berbeda, Ini Dampaknya!

Donat merupakan salah satu makanan manis yang digemari anak-anak. (Shutterstock)
Donat merupakan salah satu makanan manis yang digemari anak-anak. (Shutterstock)

Kanoski dan para peneliti dari UCLA dan University of Georgia, Athena, mencari hubungan antara perubahan mikrobioma dan fungsi memori. Lewat uji coba pada tikus remaja, sekitar satu bulan saat tikus tumbuh dewasa, para peneliti menguji lewat dua metode berbeda.

Metode pertama menganalisis terkait memori dan wilayah otak yang disebut hipokampus. Sedangkan metode kedua, menganalisis fungsi pengendalian memori yang disebut korteks perirhinal (area otak pembentuk memori bawah sadar).

Temuan ini membandingkan antara tikus yang minum air dengan tikus yang mengkonsumsi minuman manis, yanng dapat menyulitkan memori hipokampus pada otak.

“Mengkonsumsi gula pada masa awal dapat mengganggu pembelajaran dan memori hipokampus mereka,” ungkap asisten profesor di UGA CCollege of Familiy and Consume Sciences, Emily Noble.

Para ilmuwan juga menemukan adanya gangguan memori di korteks perirhinal pada tikus, sehingga bukti ini menunjukkan adanya fungsi otak yang berubah bagi orang yang mengkonsumsi minuman manis.

Baca Juga: Bulog Tambah 500 Ton Gula untuk Kebutuhan Ramadan di Sumut

Hasil penelitian ini mengkonfirmasi adanya hubungan langsung pada tingkat molekuler, yakni mikrobioma usus dan fungsi otak setelah mengkonsumsi minuman manis.

“Sangat mengejutkan bagi kami, bahwa pada dasarnya, gangguan memori dengan mengkonsumsi gula juga mentransfer bakteri di usus,” ungkap Kanoski.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI