Namun, uji klinis baru-baru ini oleh Novavax dan Johnson & Johnson menunjukkan bahwa vaksin baru mereka kurang efektif di Afrika Selatan dibandingkan dengan di Inggris atau AS, yang mungkin disebabkan oleh virus tingkat tinggi yang membawa mutasi E484K.
Meski begitu, Novavax melaporkan 60 persen kemanjuran vaksin mereka di Afrika Selatan yang masih merupakan respon yang cukup baik, setara dengan vaksin influenza.
Para ilmuwan mengatakan bahwa vaksin dapat didesain ulang dan disesuaikan agar lebih cocok untuk vaksin baru dalam hitungan bulan.
Tim Oxford AstraZeneca, misalnya, mengumumkan bahwa mereka sedang mengupdate vaksin agar lebih efektif melawan mutasi yang terlihat dan dapat tersedia pada musim gugur. Mungkin saja itu bisa dalam bentuk penguat satu dosis yang diperbarui dan diluncurkan setiap tahun.